Insiden Tragedi Sape Bima NTB, Koalisi Kemanusian Kecam Kapolri Untuk Bersikap
MAKASSAR, -- Ratusan massa aksi unjuk rasa dari koalisi kemanusian, mengecam dengan keras Mabes Polri untuk turun tangan langsung dalam penanganan tragedi penembakan oleh oknum kepolisian terhadap masyarakat yang melakukan demostrasi di Kec. Sape Bima NTB 15 februari 2019 lalu.
Sejumlah lembaga seperti, OPM, GPMI, GAM, MAPERA, IMAM UMI, FORMAL dan PPMW yang mengatas namakan dalam koalisi kemanusiaan, menilai bahwa penembakan terhadap lima orang yang termasuk anak kecil di bawah umur belum juga dituntaskan Kapolda Ntb,
Atas dasar tersebut koalisi kemanusiaan Jum'at (5/4/2019) turun melakukan aksi unjuk rasa untuk mendesak Mabes Polri harus turut andil. Kata Jendlap
Syahri Ramadhan, selaku Jendlap menuturkan bahwa dalam tragedi sape berdarah dan penembakan oleh oknum kepolisian dari polres bima kota akibatkan 5 orang dilarikan ke RS
Pengunjuk rasa meminta insiden kejadian itu harus diusut tuntas Jendlap juga dalamb orasinya menuntut Kapolres Bima kota dan kapolda NTB harus dicopot.
Masa aksi juga mengancam akan mendatangi Mabes Polri jika masih tidak ada tindak lanjuti dengan tuntutan yang meminta tiga Penegakan Supremasi Hukum antara lain
- Menuntut Kapolri untuk mencopot Kapolres Bima Kota dan Kapolda Ntb karena dinilai menghianati negara
- Menuntut pelaku penembakan untuk diadili dan dipenjarakan
- Menuntut bupati bima untuk menepati janjinya.
"Kami menilai ada konspirasi sesat yang dilakukan oleh kapolres bima kota dan kapolda Ntb untuk menutupi kasus ini, hingga tidak ada hukuman bagi pelaku penembakan, kasus ini sudah melanggar HAM dan Melanggar UU no. 2 tahun 2002 tentang tingas dan fungsi kepolisian". Tutur Jenderal Lapangan
Sejumlah masa aksi ini terus bergerak dengan masif dengan memboikot seluruh ruas jalan di bawah jembatan layang Flyover Makassar. (/*)