Ketua KPAI : Pendidikan Agama Urat nadi Pembangunan Karakter Anak

Diterbitkan oleh Admin pada Jumat, 5 Juli 2019 22:43 WIB dengan kategori Headline Jakarta dan sudah 763 kali ditampilkan

JAKARTA, -- Munculnya opini yang berpandangan bahwa pendidikan agama di sekolah sebaiknya dihapus merupakan gagasan yang parsial dan tidak senafas dengan semangat kebangsaan.

Menurut Susanto Ketua KPAI kepada terkininews.com. Jum'at (5/7/2019) memaparkan bahwa setidaknya, terdapat 5 alasan mengapa pendidikan agama di sekolah itu sangat penting:

Pertama, Indonesia merupakan negara yang berlandaskan Pancasila yang sesuai Sila Pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Maka, pendidikan agama di sekolah sejatinya merupakan realisasi dari sila pertama.

Kedua, pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak. Proses pembentukan watak diperlukan pendidikan agama, dan tentu pendidikan agama tidak sekedar menjadi pengetahuan tetapi harus mewarnai sikap dan perilaku.

Ketiga. Jika ada anak yang masih melakukan tawuran, padahal nilai pendidikan agamanya bagus tidak dibenarkan menjadi alasan pendidikan dihapus tetapi metode pembelajarannya yang harus dievaluasi.

Keempat, pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik, agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia dan seterusnya.

Dengan demikian pendidikan agama merupakan kunci yang mendasar menyiapkan generasi yang berakhlak mulia. Tentu, guru harus semakin inovatif dalam mengembangkan pe dekatan dan metode agar nilai nilai agama menjadi mainstream dalam pembentukan karakter anak.

Kelima, menghubungkan pendidikan agama dengan kekhawatiran munculnya radikalisme itu tidak tepat. Justru pendidikan agama akan menjadi counter radikalisme dan terorisme, jika guru yang mengajarkan adalah guru yang kompeten dan tepat. Tutur Ketua KPAI (*)