Pemuda, Kaum Tua dan Capres Kita
Sebelum membicarakan pemuda di kursi kepresidenan Indonesia, izinkanlah penulis untuk memaparkan mengapa selama 63 tahun Indonesia merdeka pasca lengsernya Soekarno dan Soeharto dari kursi kepresidenan nyaris pemimpin muda tidak pernah muncul apalagi samp
Sebelum membicarakan pemuda di kursi kepresidenan Indonesia, izinkanlah penulis untuk memaparkan mengapa selama 63 tahun Indonesia merdeka pasca lengsernya Soekarno dan Soeharto dari kursi kepresidenan nyaris pemimpin muda tidak pernah muncul apalagi sampai mencalonkan diri untuk menduduki kursi kepresidenan Indonesia.
Menurut penulis, ada dua faktor utama yang menyebabkan terganjalnya pemuda dalam bursa pencalonan kepresidenan Indonesia pasca digulingkannya orde baru oleh mahasiswa.
Pertama, relatif lamanya mantan Presiden Soekarno terlebih lagi mantan Presiden Soeharto memimpin negeri ini. Skenario dan sandiriwara politik yang mereka lakukan telah berhasil membuat mereka tetap eksis dimasanya dan mampu mempertahankan kursi kekuasaan selama puluhan tahun. Dimasa kepemimpinan mereka nyaris tidak ada regenerasi kepemimpinan yang ada hanyalah manuver-manuver politik untuk saling menjatuhkan.
Kemudian, efeknya baru kita rasakan saat ini. Pemimpin-pemimpin yang ada saat ini adalah generasi yang terhalang untuk maju di kursi kepresidenan sebelumnya. Sehingga pemuda-pemuda yang memiliki semangat untuk menjadi presiden seperti KH. Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarno Putri, Soesilo Bambang Yudhoyono, Amien Rais dan tokoh-tokoh nasional lainnya bermunculan dan