Dialog Kebangsaan Di Hotel Comfort Tanjungpinang

Diterbitkan oleh Redaksi pada Sabtu, 1 November 2014 21:18 WIB dengan kategori Tanjungpinang dan sudah 1.287 kali ditampilkan

TANJUNGPINANG - Persoalan di kalangan masyarakat dengan sistem pemilihan kepala daerah melalui dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) pasca ditetapkannnya Undang-undang Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) , menjadi fokus pembahasan dalam dialog kebangsaan Koalisi Mahasiswa Pemantau Pemilu Kepri yang digelar di Hotel Comfort Tanjungpinang , Sabtu (11/1/2014) dari jam 09.00 hingga 12.30 siang.


 Acara yang dirangkai ini terbilang sangat spesial dengan hadirnya anggota Dewan Provinsi Kepri Ing Iskandarsyah dan Marsudi selaku Anggota KPU Provinsi Kepri serta Zamzami A.Karim, MA sebagai pengamat politik.
Marsudi yang tampil sebagai salah satu mengatakan, "Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah diterapkan prinsip demokrasi. Sesuai dengan pasal 18 ayat 4 UUD 1945, kepala daerah dipilih secara demokratis. Dalam UU NO.32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah, diatur mengenai pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah yang dipilih secara langsung oleh rakyat, yang diajukan oleh partai politik atau gabungan parpol. Sedangkan didalam perubahan UU No.32 Tahun 2004, yakni UU No.12 Tahun 2008, Pasal 59 ayat 1, calon kepala daerah dapat juga diajukan dari calon perseorangan yang didukung oleh sejumlah orang. Secara ideal tujuan dari dilakukannya pilkada adalah untuk mempercepat konsolidasi demokrasi di Republik ini. Selain itu juga untuk mempercepat terjadinya good governance karena rakyat bisa terlibat langsung dalam proses pembuatan kebijakan. Hal ini merupakan salah satu bukti dari telah berjalannya program desentralisasi.  Daerah telah memiliki otonomi untuk mengatur dirinya sendiri , bahkan otonomi ini telah sampai pada taraf otonomi individu .," terangnya.
Sementara itu, anggota DPRD Provinsi Ing Iskandarsyah yang juga pemateri mengatakan, ??pilkada langsung maupun tidak langsung adalah teknis atau cara memilih pemimpin daerah," ujarnya.
Kemudian sebagai pengamat politik Zamzami menjelaskan" Saat ini, tidak dapat dipungkiri bahwa pilkada secara langsung juga telah menimbulkan efek buruk bagi masyarakat maupun para kepala daerah yang terpilih kemudian bermasalah dan banyak yang akhirnya terlibat korupsi. Tapi pada sisi yang lain, pilkada langsung juga terbukti telah menumbuhkan dinamika politik yang positif bagi masyarakat luas sehingga warga menjadi aktif membicarakan dan menyikapi figur pemimpin yang akan mereka pilih??.
Dialog Kebangsaan ini dihadiri oleh berbagai lapisan mahasiswa setanjungpinang, serta Kader KAMMI. (Alek)