Golkar Menerjang Badai
Sebagai partai politik yang sangat lama dalam mempengaruhi percaturan politik Indonesia boleh dikatakan Golkar memiliki seni tersendiri dalam menghadapi angin badai yang dialaminya.
Apalagi jelang Munas yang direncanakan dalam waktu dekat dan dinamika jelang Munas, sangat menarik untuk dicermati, mampukan mereka menerjang badai.
Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kelima Partai Golkar semakin panas menyusul rencana kedatangan ratusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tingkat II Partai Golkar meski mereka tidak diundang.
Namun, para elite Partai Golkar tak memusingkan dinamika ini, sekalipun kedatangan pengurus kabupaten kota itu bisa menggoyang rapimnas yang dijadwalkan berlangsung pada 22-23 November 2013.
Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo yang juga Ketua DPD Golkar Sulawesi Selatan mengatakan, partainya sudah terbiasa bertahan dalam pergolakan. "Bahkan, badai sekalipun bagi Golkar sudah biasa. Kami biasa bertanding dalam dinamika," ujar Syahrul saat dijumpai seusai acara makan malam di kediaman Ketua Umum Partai Golkar Aburizal "Ical" Bakrie, Kamis (21/11/2013).
Syahrul tidak yakin DPD Tingkat II Partai Golkar akan berencana mengevaluasi penetapan Ical sebagai calon presiden dari Partai Golkar. Pasalnya, ujar dia, selama ini dia tidak pernah mendengar ada keluhan apa pun dari pengurus di tingkat kabupaten dan kota tentang Ical.
Meski demikian, Syahrul mempersilakan para pengurus DPD Tingkat II untuk hadir dalam rapimnas. "Golkar sudah terbiasa dengan mainan-mainan seperti ini. Ujung-ujungnya pasti ada deal yang bisa bermanfaat bagi bangsa," kata dia.
Sementara itu, Bendahara Umum Partai Golkar Setya Novanto membantah isu sejumlah pengurus DPD Tingkat II Partai Golkar yang tidak mendapat pencairan dana logistik. Setya menegaskan bahwa persoalan dana logistik sudah diselesaikan pada Oktober 2013.
"Kami sudah bereskan semua sampai Oktober untuk DPD I dan DPD II. Semuanya sudah kami selesaikan. Jadi, jangan percaya kalau belum selesai, kan saya bendaharanya. Ada buktinya semua, berjalan baik," ucap Setya.
Sebelumnya, sejumlah Pengurus Daerah Tingkat II Partai Golkar menyatakan bersikeras akan tetap hadir dalam rapimnas untuk menyampaikan keluh kesah kepada Ketua Umum mereka. "Saya pikir nanti akan datang sekitar 200 lebih," kata Ketua DPD Kota Banda Aceh Muntasir Hamid saat dihubungi, Selasa (19/11/2013) malam.
Muntasir mengatakan, kalau pengurus di tingkat kabupaten kota dari Jawa Barat dan Banten juga bergabung, jumlahnya dipastikan akan sangat banyak. "Itu ada yang datang dari Sumatera, (dari) Jambi, Medan, Padang, dan Lampung," kata dia.
Kedatangan para pengurus tingkat kabupaten kota ini, ujar Muntasir, adalah atas inisiatif masing-masing. "Mereka ingin memberikan apa yang ada di dalam tubuh Partai Golkar sebagai ujung tombak partai," ujar dia.
Muntasir menyatakan, kedatangan para pengurus DPD tingkat II itu bukan untuk mengacaukan rapimnas atau untuk mengevaluasi pengusungan Ical sebagai calon presiden dari Partai Golkar. Menurut dia, keluhan para pengurus adalah soal logistik kampanye yang tak merata.
Meski demikian, Muntasir pun mengatakan ada konsekuensi besar bila sampai aspirasi para pengurus di tingkat kabupaten kota ini tak didengar. "(Bila tak didengar), pengurus DPD Tingkat II akan menggalang kekuatan agar menggoyang pencalonan Ical sebagai presiden," kata dia. (KOMPAS/Redaksi)