Barang Antik di Lingga Diburu Kolektor
LINGGA - Pendugaan pemburu atau tangan kanan para kolektor barang antik yang tersebar dan masuk ke Lingga menjadi makelar penghubung antara warga penemu barang antik agar barang-barang cepat terjual. Pasalnya barang-barang antik tersebar banyak yang ditemukan di hutan-hutan sekitaran Pulau Lingga, memilik nilai hingga jutaan dollar.
Dari informasi yang dihimpun Terkininews.com, sejak hebohnya masyarakat ngecam (read: mencari barang antik), di beberapa lokasi seperti di kampung Budus, Panggak Laut, Keton, Rantau Panjang, Sungai Besar, Tebing dan Teluk dengan cara sederhana menggunakan besi panjang di incar pemburu.
Peredaran dan penjualan barang-barang antik tersebut pun, semakin marak di Lingga. Barang-barang hasil temuan masyarakat, yang diduga memiliki nilai tinggi dan dibandrol hingga Rp 70 juta per item, diperkirakan peninggalan zaman dinasti Song, menjadi buruan para kolektor barang antik.
Salah seorang calon pembeli yang berhasil ditemui media ini mengatakan, barang-barang di Lingga dikatakannya memiliki nilai tinggi. Dikatakannya, piring-piring bermotif naga, ikan mas, teratai sangat banyak ditemukan di Lingga.
"Piring naga itu kolektor berani ambil sampai Rp 70 juta," ungkap salah seorang pembeli yang enggan namanya dipublikasikan, Selasa (5/5).
Bukan hanya piring, buli-buli (sejenis gelas kecil red), juga menjadi incaran. Barang-barang di ukur sesuai diameter baru di tentukan harganya.
"Harga tergantung kondisi barang. Kita cari yang utuh dan bagus porselennya. Motif naga, ikan mas dan tratai paling mahal. Kalau dinasti song, itu umurnya 1000 tahun. Banyak di Lingga. Ada di Tebing, Teluk dan Budus," tambahnya.
Ditambahkannya, bukan hanya dia sendiri yang memburu barang antik di Lingga. Ada tim dan kelompok lain yang juga terus mengincar barang-barang tersebut untuk di jual kepada kolektor. Barang-barang tersebut dikatakannya bukan hanya untuk menjadi bahan koleksi di musium-musium pribadi, namun juga di lelang dipasar dunia. Tak tanggung-tanggung, barang-barang tersebut bisa laku hingga jutaan US dollar.
Namun begitu, setelah adanya penangkapan oleh Polsek Daik Lingga beberapa waktu lalu, bukan malah membuat takut para pembeli namun semakin banyak yang datang ke Lingga memburu barang antik. Barang-banrang temuan masyarakat juga masih banyak tersimpan. Untuk itu, pemerintah daerah dan dinas terkait harus cepat tanggap menyelamatkan barang milik negara ini. Jika dibiarkan terus menerus, pemburuan ilegal akan semakin menjadi-jadi di Lingga. Informasi yang didapat dari Polsek Daik Lingga, barang tangkapan beberapa waktu lalu masih tersimpan dikantor polisi. Sampai saat ini, belum ada langkah penyerahan barang tersebut ke pemerintah daerah.