"Suara Golkar Suara Rakyat" Hanya Slogan Belaka
Partai Golkar belakangan ini dirundung prahara dualisme kepemimpinan yang menyebabkan citra partai beringin merosot di mata publik.
Juru Bicara Poros Muda Partai Golkar, Andi Ucok Sinulingga mengungkapkan, lahirnya konflik di tubuh partai berwarna kebesaran kuning itu membuat dirinya menggelar pertemuan sebagai bentuk keprihatinan.
"Saya berpendapat konflik ini membuat tidak enak. Gimana Partai Golkar bisa ngurusin rakyat kalau ngurusin dirinya sendiri saja tidak beres," kata Andi dalam diskusi bertema Jalan Keluar Sengkarut Konflik Partai Golkar di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Minggu (8/11/2015).
Bahkan dia menilai, tagline Golkar yang mengatakan "Suara Golkar Suara Rakyat" hanya menyisakan slogan belaka. Dia melihat selama ini Golkar tidak bisa mengelola konflik internal dengan baik.
"Suara Golkar adalah suara rakyat cuma slogan belaka. Rakyat pasti bertanya, selama ini Golkar kemana? Apakah masih mengurusi kepentingan elite yang belum ketemu?" paparnya.
Islah Terbatas Golkar
Menurut Andi, saat ini kultur budaya yang berada di tubuh partai beringin itu cenderung pada budaya oligarkis. Hal itulah yang membuatnya menjadi tersendat.
"Jangan sampai kultur yang oligarkis ini turun ke generasi mudanya. Karena yang kita lihat politik seperti itu, menyelesaikan masalah dengan cara bisik-bisik," tandasnya.
(okz)