Dewasakan Diri Dengan Sabar dan Positif Thinking
Sebagai manusia, masalah dalam hidup pasti selalu ada, baik dilingkungan keluarga, lingkungan tetangga, maupun di masyarakat luas. Terutama bagi mahasiswa, baik yang baru menjadi mahasiswa, maupun yang sudah mau selesai status mahasiswanya.
Setiap hari selalu saja ada masalah, entah itu tentang tugas yang menjadi masalah mahasiswa pada umumnya, ataupun masalah lain.
Setiap masalah yang datang, Tuhan berikan pasti dengan tujuan untuk mendewasakan diri kita, dewasa secara pikiran, hati dan sikap. Masalah adalah teman sehari-hari yang sangat akrab dengan kita. Masalah dapat membuat kita menjadi orang lain, menjadi sesuatu yang bukan diri kita, bahkan membuat kita stress dan menjadi gila. Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Pasti ada solusinya. Mengatasi suatu masalah solusinya hanya satu, yaitu sabar. Layaknya hidup, masalah juga butuh proses. Hanya saja menyelesaikan masalah tidak semudah menyelesaikan hidup, dengan bunuh diri misalnya. Jikalaupun dengan bunuh diri kita merasa masalah dapat selesai, tapi tidak dengan faktanya. Yang ada, masalah malah makin bertambah.
Kadar sabar setiap orang pasti berbeda-beda. Tuhan pasti juga punya alas an kenapa Dia memberikan stok sabar yang berbeda untuk setiap makhluknya. Sebagai contoh, sebagai mahasiswa, wajar jika selalu diberikan tugas, tugas, dan tugas oleh dosennya. Yang satu belum kelar, udah nambah lagi tugas yang lain. Belum lagi deadline yang sejauh ini bikin para mahasiswa kalang kabut menjelang ujian ditambah dengan dosennya yang killer. Tapi sebagai mahasiswa kita juga tidak bias langsung menuntut dosen agar tidak memberikan tugas. Sejenak kita pasti pernah berfikir “ah nyesal aku kuliah kalau kayak gini caranya”, tapi ingat! Jangan langsung menyimpulkan bahwa kita menyesal. Nikmati prosesnya dengan sabar, dan selalu berfikir positif. Kesabaran yang kita miliki akan menimbulkan rasa tenang, disaat otak dan hati tak sinkron dikarenakan terlalu banyak yang difikirkan. Dengan sabar, kita bias kembali mengontrol emosi yang bergejolak di hati dan fikiran kita.
Sabar akan menimbulkan rasa relax dan kemudian kita akan merasa ini lah usaha yang harus dilakukan untuk mewujudkan cita-cita. Dengan kesabaran yang selalu menjadi teman susah, insyaallah akan menjadi kenikmatan yang kita rasakan dikemudian.
Selain sabar, cara lain untuk mendewasakan diri adalah dengan berfikir positif. Walau ada yang sering bilang, kita harus memikirkan sesuatu yang negative dulu supaya bias antisipasi. Menurut saya itu tak salah. Segala sesuatu yang terjadi pasti ada positif dan negatifnya. Tapi alangkah baiknya jika kita berfikir positif dulu baaru negative. Jika kita berfikir positif, dan kita mengucapkan hal-hal positif, tentu omongan adalah doa bukan?.
Berfikir positif adalah cara yang manjur dalam mendewasakan diri. Secara tidak langsung, kita mensugestikan ke diri kita, bahwa kita bias lebih baik daripada memikirkan hal yang negative. Sebagai contoh, tak berubah dari masalah yang tadi, pasti dalam hati kesal dan rasa mala situ muncul ketika otak mumet memikirkan tugas yang menumpuk. Melihat tugas yang tak karuan membuat kita berfikir “ah malas kali nak buat tugas tu, besok besok ajalah”, jika kita berfikir seperti itu, maka kita yang malas akan lebih malas lagi. Laangkah baiknya, setelah berfikir seperti itu, kita berfikir kembali, “tapi kalau ga dibuat sekarang, kapan nak selesai”. Dengan begitu muncul dorongan dari dalam diri untuk menyelesaikannya.
Begitu juga dengan masalah lain. Masalah keluarga misalnya. Terjadi masalah dalam keluargam antara orangtua dengan anak, atau dengan saudara lain itu wajar. Sabar dalam menahan emosi agar tak meledak-meledak saat disalahkan atau terjadi salah paham. Berfikirlah bahwa ini cobaan yang diberikan oleh Tuhan agar kita bias menjadid lebih baik. Selalu lah berfikir bahwa beginilah cara Tuhan agar kita bias menjadi pribadi yang lebih tegar, lebih mandiri, lebih bias memahami dan mengerti satu sama lain.
Hidup ini akan lebih tenang, lebih berwarna apabila kita menikmati segala proses yang terjadi di dalamnya. Nikmati segala rasa sakit yang orang lain berikan, nikmati segala pahit manis yang terjadi di setiap harinya, nikmati segala sesuatu yang walaupun kecil tapi tetap bias menciptakan simpul senyum yang menawan.
Ingatlah selalu bahwa tuhan menginginkan manusianya menjadi manusia yang tegar, kuat, pantang menyerah, dan pandai menguasai diri. Setiap masalah yang Tuhan berikan tidak akan melebihi batas kemampuan umatnya. Semua pasti ada jalan keluarnya.