Tujuh Duet Bek Terbaik Dunia
ADA ujar-ujar di sepakbola mengatakan, terus melakukan serangan adalah pola pertahanan terbaik. Namun, pepatah itu tak seterusnya dapat dijadikan acuan. Sebab pertahanan terbaik dibentuk mulai dari belakang, tengah hingga ke depan.
Berkat pola di atas dilakukan, banyak klub besar Eropa merasakan kesuksesan. Terbukti dalam kurun tujuh musim terakhir, kampiun Serie A selalu diisi klub yang memiliki pertahanan terbaik atau jumlah kebobolan terminim dalam satu musim kompetisi.
Jika memiliki pertahanan apik, tentu pemain di posisi dua bek tengah yang paling banyak mendapat sorotan. Berikut ini tujuh duet bek tertangguh yang pernah beredar di persepakbolaan Eropa:
7. Diego Godin-Jose Gimenez (Atletico Madrid 2015-2016)
Hingga La Liga memasuki pekan 22, gawang Atletico kawalan Jan Oblak hanya kemasukan 10 gol. Kolaborasi Godin dan Gimenez juga membuat gawang Los Colchoneros tak kebobolan di 14 pertandingan La Liga.
6. Michalis Kapsis-Traianos Dellas (Yunani Euro 2004)
Kukuhnya pertahanan menjadi kunci kesuksesan Negeri Seribu Dewa menjuarai Euro 2004. Kombinasi Kapsis dan Dellas membuat gawang Yunani kawalan Antonios Nikopolodis hanya kemasukan dua bola dari enam pertandingan.
5. Tony Adams-Martin Keown (Arsenal 1997/98/99)
Adams dan Keown mengantarkan Arsenal kampiun Premier League 1997-1998. Saat itu gawang The Gunners kawalan David Seaman hanya kemasukan 33 kali dari 38 pertandingan. Pencapaian lebih memukau diraih semusim kemudian. Meski Arsenal gagal menjadi juara, namun gawang Meriam London hanya kemasukan 17 kali dari 38 pertandingan dan itu salah satunya berkat kombinasi apik Adams dan Keown.
4. Franco Baresi-Paolo Maldini (AC Milan 1993-1994)
Kombinasi Baresi dan Maldini tak hanya berlangsung di level Timnas Italia, melainkan juga berlanjut di level klub. Berkat perpaduan dua bek penuh berpengalaman itu, gawang Rossoneri hanya kemasukan 15 kali dari 34 laga Serie A, sekaligus menjadi kampiun kompetisi teratas Serie A pada musim tersebut.
3. John Terry-Riccardo Carvalho (Chelsea 2004-2005)
Musim 2004-2005 merupakan musim pertama Terry dan Carvalho berada di jantung pertahanan The Blues. Di bawah asuhan Jose Mourinho, Chelsea dibawanya menjadi kampiun Premier League sekaligus hanya kemasukan 15 gol dari 38 pertandingan.
2. Nemanja Vidic-Rio Ferdinand (Manchester United 2008-2009)
Perpaduan Vidic dan Ferdinand membuat Edwin van der Sar yang berada di bawah mistar merasa aman. Berkat bantuan Vidic dan Ferdinand sepanjang Premier League 2008-2009, Van der Sar mampu mencatatkan 24 clean sheet dan menjadi kampiun kompetisi teratas Negeri Ratu Elizabeth.
1. Fabio Cannavaro-Marco Materazzi (Italia Piala Dunia 2006)
Awalnya pelatih Marcelo Lippi menjadikan duet Fabio Cannavaro dan Alessandro Nesta sebagai duet di jantung pertahanan. Namun, cederanya Nesta menjadi berkah bagi Materazzi. Bek bertubuh jangkung itu dipercaya menjadi rekan duet Cannavaro dan berujung trofi Piala Dunia 2006. Selama gelaran Piala Dunia atau dalam tujuh pertandingan, gawang Gli Azzurri kawalan Gianluigi Buffon hanya kemasukan dua bola.
(okz)