Sri Mulyani 'Kartini' Masa Kini
Nama Sri Mulyani Indrawati pastinya sudah tidak asing lagi. Kiprah Sri Mulyani bahkan sudah dikenal hingga dunia internasional.
Wanita kelahiran Bandar Lampung, 26 Agustus 1962 ini pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) dan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Indonesia ketika kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sri Mulyani juga didaulat sebagai wanita sekaligus orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana World Bank (Bank Dunia).
Nama Sri Mulyani juga beberapa kali masuk dalam jajaran wanita paling berpengaruh di dunia versi Majalah Forbes. Sikap anti-korupsi dan reformasi yang sempurna untuk memperkuat ekonomi Indonesia, telah menjadi keunggulannya.
Sri Mulyani bergabung dengan World Bank pada Juni 2010. Selama periode tersebut, dia dinilai berhasil menuntun kebijakan ekonomi bagi salah satu negara terbesar di Asia Tenggara, untuk melewati krisis ekonomi global, menerapkan reformasi kunci, pemberantasan korupsi.
Forbes memberi penilaian positif lantaran wanita yang akrab disapa Bu Ani ini meningkatkan cadangan devisa Indonesia menjadi lebih dari USD50 miliar, memotong utang negara jadi setengahnya, dan menerapkan kebijakan gaji yang lebih tinggi bagi pegawai negeri untuk mencegah mereka menerima suap.
Mencuatnya kasus Panama Papers juga membuat Sri Mulyani angkat bicara. Dia mengatakan, selain melihat adanya orang yang sengaja menyembunyikan kekayaan dan menghindari pembayaran pajak yang tidak biasa atau dalam banyak kasus, ilegal, namun skandal Panama Papers merupakan suatu kebocoran dokumen yang memalukan.
Dia menjelaskan, bocornya dokumen ini juga memperlihatkan suatu hal lain yakni kepercayaan publik dilanggar ketika perusahaan, orang kaya dan kuat bisa menyembunyikan uang tanpa melanggar hukum.
Sebelumnya, banyak rumor miring seputar bergabungnya dia ke World Bank, termasuk soal keterlibatannya dalam mega skandal Bank Century.
Pada 2015, Sri Mulyani sempat diperiksa oleh Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri sebagai saksi untuk dimintai keterangannya terkait dugaan korupsi pencucian uang dalam penjualan kondensat bagian negara antara SKK Migas dengan PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI).
Pasalnya, saat terjadi kasus yang melibatkan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BP Migas, pendahulu SKK Migas), yang menunjuk langsung TPPI dalam penjualan kondensat bagian negara, Sri Mulyani menjabat sebagai Menteri Keuangan.
Namun, Sri Mulyani akhirnya meluruskan pernyataan Amien Sunaryadi selaku Kepala SKK Migas yang menyebutkan seolah-olah Menkeu melakukan penunjukan langsung TPPI untuk penjualan kondensat.
Kasus-kasus tersebut ternyata tidak membuat nama Sri Mulyani Indrawati meredup. Terbukti, dirinya kembali naik kelas dalam daftar wanita paling berpengaruh di dunia yang dirilis Forbes (World 100 Most Powerful Women) yang menduduki peringkat 31 dalam daftar tersebut pada 2015.
Pada 2014, Sri Mulyani duduk di peringkat 38 dalam daftar ini. Sementara di 2013, ibu tiga anak ini berada di peringkat 55.
Wanita berusia 54 tahun ini juga pernah menjadi Direktur Eksekutif di International Monetary Fund (IMF). Lulusan Universitas Indonesia (UI) ini, pernah menjadi profesor tamu di Andrew Young School of Public Policy di Georgia State University.
Dia merupakan sarjana di bidang ekonomi lulusan University of Illinois dan BA di bidang ekonomi dari UI. Dia telah menerima berbagai penghargaan, termasuk Menteri Euromoney Magazine Global Finance of the Year, dan Emerging Markets Terbaik Menteri Keuangan di Asia.
(okz)