Israel Semprot Perbatasan Gaza dengan Zat Berbahaya

Diterbitkan oleh Redaksi pada Sabtu, 2 November 2019 00:43 WIB dengan kategori Headline Internasional dan sudah 848 kali ditampilkan

PALESTINA - Pusat hak asasi manusia Palestina (Al Mezan Center for Human Rights) mengatakan bahwa otoritas penjajah Israel terus menyemprot tanah pertanian di daerah perbatasan Jalur Gaza dengan bahan kimia berbahaya, yang menyebabkan kerusakan tanaman, serta merusak lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada hari Kamis (24/10/2019), Al Mezan Center mengatakan, "Israel telah menyemprotkan bahan kimia berbahaya pada lahan pertanian di sepanjang pagar keamanan yang memisahkan (Jalur Gaza dengan wilayah yang diduduki penjajah Israel sejak tahun 1948) selama lima tahun terakhir, sekitar 30 kali.

"

Laporan tersebut mencatat bahwa operasi penyemprotan dilakukan "tiba-tiba dan tanpa peringatan sebelumnya kepada petani, dengan menggunakan bahan kimia yang tidak diketahui periode amannya." 

Penyemprotan dilakukan secara berulang dalam dua periode setiap tahun, dengan target hasil tanaman musim dingin dan musim panas.

Laporan itu menyatakan bahwa pesawat penjajah Israel terbang di ketinggian rendah sekitar 20 meter di atas tanah, dan menyemprotkan bahan kimia berbahaya hingga ke wilayah Jalur Gaza sejauh antara 700-1200 meter.

Luas lahan pertanian yang terdampak akibat penyemprotan bahan kimia berbahaya ini sekitar 7.268.000 meter perseegi. Demikian menurut laporan Al Mezan tersebut.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Al Mezan Center, pada tanaman yang menjadi sasaran penyemprotan telah terinfeksi zat "oxygal", zat beracun yang menyebabkan dampak serius pada kesehatan manusia dan organisme, jika dikonsumsi lewat mulut.

Laporan itu menambahkan, "Untuk sementara, masa bertahan zat di tanah sekitar 60-80 hari. Sementara ketidakmampuan untuk terurainya zat ini memengaruhi kesehatan dan kualitas tanah.

"

Menurut laporan itu, Kementerian Perang Israel pada tahun 2016 mengungkapkan bahwa zat yang digunakan untuk penyemprotan adalah glifosat, oxygal, dan europex. Badan Penelitian Kanker Organisasi Kesehatan Dunia telah mengklasifikasikan glifosat sebagai salah satu senyawa karsinogenik yang menyebabkan penyakit kanker.

Zat ini juga mempengaruhi kehidupan dan keturunan domba, ada bayi domba yang lahir cacat dan yang lain meninggal.

Di sisi lain, laporan ini menyatakan bahwa operasi penyemprotan yang dilakukan Israel ini telah "menyebabkan kerugian ekonomi bagi para petani pemilih lahan."

Para peternak, menurut laporan Al Mezan Center, menderita kerugian besar karena mereka harus membeli makanan untuk ternak mereka, karena tidak bisa lagi menggembalakan ternaknya di lahan-lahan yang menjadi sasaran penyemprotan. Yang akhirnya meningkatkan dua kali lipat biaya pemeliharaan ternak-ternak mereka.

Laporan media Israel Ibrani mengungkapkan bahwa otoritas penjajah Israel menggunakan bahan kimia yang berbahaya, di area pagar di sekitar Jalur Gaza, untuk mencegah tanaman tumbuh, dan membiarkan daerah tersebut kosong sehingga pasukan militer penjajah Israel bisa memantau dengan baik.

Kementerian Pertanian Palestina di Jalur Gaza mengatakan, penyemprotan bahan kimia berbahaya yang dilakukan penjajah Israel tersebut telah menyebabkan kerusakan pada lahan pertanian Palestina yang luas di dekat pagar.

Penduduk Jalur Gaza sudah mengalami kondisi ekonomi dan kemanusiaan yang sulit sejak diberlakukannya blokade Israel pada tahun 2006 karena penutupan semua jalur dan celah penyeberangan perbatasan, ada pembatasan terhadap para pasien yang dirujuk untuk perawatan di luar negeri. (was/pip)

   Sumber: https://melayu.palinfo.com