Warga Riau Kesalkan Rencana DPRD Beli Jeep Rp4.5 Miliar

Diterbitkan oleh Redaksi pada Sabtu, 7 Maret 2020 20:03 WIB dengan kategori Daerah Headline Pekanbaru dan sudah 1.090 kali ditampilkan

PEKANBARU - Sepekan ini Masyrakat Riau dibuat marah dengan pengadaan mobil dinas untuk pimpinan DPRD Provinsi Riau, yang anggaran nya sangat fantastik, menghabiskan anggaran lebih kurang 7 milyar. Spesifikasi kendaraan dinas untuk pimpinan dewan baru yang tertuang pada laman sirup.lkpp.go.id itu disebutkan, pagu anggaran Jeep Wrangler untuk Ketua DPRD Riau bermesin 4.500 cc A/T senilai Rp2,6 miliar. Berbeda untuk masing-masing wakil ketua yakni Jeep Wrangler bermesin 3000 cc A/T total pagu sebesar Rp4,5 miliar.

Pembelian ini menimbulkan polemik di kalangan masyarakat. Seperti yang disampaikan oleh jamal Aktivis Mahasiswa Universitas Riau mengatakan bahwa keinginan wakil rakyat berencana membeli mobil baru untuk Pimpinan DPRD prov.riau, sangat tidak pro terhadap rakyat. Mereka wakil rakyat harusnya lebih peka terhadap kondisi ekonomi rakyat kita. Ditengah ekonomi yang tidak menentu dan kemiskinan serta pengangguran wakil rakyat kita malah asyik menghabiskan uang rakyat untuk kepentingan diri sendiri.

Seharus nya dana sebesar itu bisa dialokasi untuk kepentingan rakyat yang sangat mendesak seperti untuk bantuan orang-orang miskin, bantuan biaya pendidikan yang sampai saat ini masih banyak anak-anak riau yang memerlukannya serta guru - guru yang jauh dari kata sejahterah, tambah jamal.

Sementara itu Fadly akbar Gubernur Mhasiswa FKIP Unri ikut mengungkapkan kekesalanya, Menurutnya sebagai wakil rakyat harusnya segala keinginan Dewan harus sejalan dengan kondisi rakyat kita, dan baiknya anggaran sebesar itu digunakan untuk kepentingan rakyat, bukan malah mensejahterahkan diri mereka sendiri, sebab tugas mereka untuk memperjuangkan hak hak rakyat, dan menempati janji-janji kampanye nya, apalagi mereka sudah mendapatkan fasilitas yang sangat mewah dari anggaran APBD. Tentu nya tidak rasional mereka mengajukan anggaran untuk pengadaan mobil dinas baru, apalagi mobil dinas sudah ada, dan masih layak untuk di pakai, tutup Akbar.***(rls/riauterkini)