Perjuangan Para Mualaf Punau Nipah Menyalakan Cahaya Al-Quran
Tinggal di atas sebuah perahu dan sampan, yang hanya beratapkan anyaman bambu atau akrab disebut kajang. Di sanalah keluarga Pak Daud tinggal, beliau bagian dari Suku Laut, salah satu komunitas pribumi yang berada di wilayah Kepulauan Riau. Dahulu sebelum ramai penduduk dan Islam mulai hadir di pulau tersebut, Pak Daud bersama keluarganya hidup sebagai mualaf.
Hingga kini, bukan hanya Islam yang hadir di Pulau Nipah. Cahaya Al-Qur'an pun turut menerangi perairan dengan jumlah penduduk terbanyak di Batam. Salah satu penduduk disana bernama Ustadz Subur, beliau membina anak-anak mualaf, sejak kedatangannya ke Pulau Nipah pada tahun 2010.
Ustadz Subur membangun tempat menghafal Al-Qur'an, di atas tanah yang di wakafkan oleh keluarga Pak Daud. Niat mulia Ustadz Subur pun disambut baik oleh masyarakat sekitar. Anak-anak mualaf di Pulau Nipah rela berjalan jauh untuk dapat belajar Al-Qur'an.
Namun karena keterbatasan dana, pembangunan pun terkendala. Karena selama ini hanya mengandalkan beberapa peser rupiah, hasil dari penggalangan dana bilamana Ustadz Subur mengisi sebuah pengajian. Itu pun patungan dari masyarakat disana, yang nilainya tak seberapa.
Sahabat, Ustadz Subur mengajak kita semua, untuk turut menyalakan dan menjaga cahaya Al-Qur'an di hati anak-anak mualaf Pulau Nipah. Tidakkah menggiurkan? Bayangkan sahabat, 1 huruf dari ayat Al-Qur'an yang mereka bacakan, berlipat ganda kebaikan yang kita dapatkan. Maka jangan disia-siakan! Ayo sekarang juga ambil bagian, untuk menyalakan cahaya Al-Qur'an di Pulau Nipah, Batam.