2024 Momentum Masyarakat Menjadi Pemilih Cerdas
TANJUNGPINANG - Sosiolog Politik dan Pengamat Pembangunan Komuniti dari INSPIRE Kepri Suyito, PhD berharap 2024 menjadi momentum bagi masyarakat untuk menjadi pemilih cerdas.
"2024 ini merupakan momentum bagi masyarakat untuk menjadi pemilih cerdas, di Pemilu sebelumnya kita tak bisa memungkiri faktor pemberian sesuatu masih mendominasi dan mempengaruhi pilihan politik," kata Suyito.
Menurutnya, pemilih yang cerdas harus mampu melihat secara mendalam isu-isu politik dan calon-calon kepala daerah serta calon legislative. Untuk menganalisis calon yang akan dipilih tentu saja harus mampu melihat rekam jejak, Platform politik serta visi misinya. Ungkapan itu disampaikan oleh Dr Suyito, M.Si sosiolog politik dan Pengamat Pembangunan Komuniti dari Inspire Kepri baru baru ini.
Pemilih yang cerdas juga harus dapat memisahkan fakta dari opini dan propaganda politik, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang berdasarkan pemahaman yang jelas tentang isu-isu politik dan tidak hanya dipengaruhi oleh informasi yang tidak akurat atau kampanye yang berlebihan.
Selain itu, pemilih yang cerdas juga harus menghargai hak suara mereka dan tidak terpengaruh oleh tekanan atau intimidasi dari kelompok tertentu. Mereka harus memiliki keyakinan bahwa pilihan mereka penting dan akan berdampak pada masa depan negara dan masyarakat. Pemilih yang cerdas juga mampu melihat gambaran yang lebih besar, yaitu bagaimana keputusan mereka akan mempengaruhi keadaan dan nasib bangsa dan negara. Mereka tidak hanya memikirkan kepentingan pribadi atau golongan semata, tetapi juga mempertimbangkan kepentingan masyarakat luas.
Dalam kesimpulannya Dr.Suyito M.Si Mengatakan pemilih yang cerdas adalah mereka yang memiliki pemahaman dan kemampuan yang baik dalam memilih calon yang akan dijadikan wakil mereka, berdasarkan informasi yang akurat dan tidak terpengaruh oleh tekanan atau politik propaganda, serta mempertimbangkan kepentingan masyarakat luas dan masa depan bangsa dan negara.
"Disini peran elit politik, partai politik, NGO, Panguyuban dan stakeholder terkait sangat penting untuk bersama-sama mendorong masyarakat menjadi pemilih yang cerdas," tutup Suyito.