Festival Tari Zapin Tidak Di Hadiri Walikota Tanjungbalai
TANJUNGBALAI - Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif baru-baru ini melaksanakan Festival Tari Zapin (FTZ) di Lapangan Sultan Abdul Jalil Rahmad Syah Kota Tanjungbalai.
Dalam kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif melalui UPTD Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Kota Tanjungbalai menjadi Tuan Rumah yang diselenggarakan mulai tanggal 30 Mei - 03 Juni yang lalu. Kegiatan tersebut juga tertampung dalam DPA T.A. 2023.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 4 Kabupaten Kota, antara lain: Labuhan Batu Utara, Batu Bara, Asahan, dan Tanjungbalai (sebagai tuan rumah). Turut diundang juga komunitas/sanggar/pelajar SMA sederajat kota Tanjungbalai.
Namun, pantauan awak media di lapangan terdapat kejanggalan karena tidak hadirnya Walikota Tanjungbalai dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui UPTD Kebudayaan, Pariwisata, Ekonomi, dan Kreatif yang bersandingan dengan sanggar/komunitas yang berbeda di Kota Tanjungbalai mulai dari pembukaan hingga penutup (tidak tampak Waris Tholib).
Saat dikonfirmasi oleh pihak media "LA" selaku pelaksana dan juga Kepala Seksi (Kasi) di salah satu instansi Kota Tanjungbalai, juga membenarkan bahwa ketidakhadiran Walikota Tanjungbalai dalam kegiatan Festival Tari Zapin yang dilaksanakan di Lapangan Sultan Abdul Jalil Rahmad Syah pada saat pembukaan tanggal 30 Mei 2023.
"Benar bahwa orang No. 1 Kota Tanjungbalai/Walikota tidak menghadiri acara yang dilaksanakan Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara melalui UPTD Kebudayaan, Pariwisata, Ekonomi, dan Kreatif yang berkolaborasi dengan salah satu sanggar di Kota Tanjungbalai," ujar LA.
Tidak hanya itu, acara yang dilaksanakan tersebut juga sudah sangat terstruktur dan taat administrasi menurut saya. Mulai dari surat-menyurat yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera melalui UPTD Kebudayaan, Pariwisata, Ekonomi, dan Kreatif, sampai ke Dinas Pendidikan Kota Tanjungbalai dengan No. 431/110 TB.V/2023 tanggal 17 Mei 2023 mengenai Pelaksanaan Kegiatan Zapin Festival," tambah LA.
Pihak media juga mendapatkan informasi dari seseorang (yang tidak ingin disebutkan namanya). Padahal, Kegiatan Festival Tari Zapin tersebut sangat didukung oleh beberapa Forkopimda Kota Tanjungbalai, termasuk antusias masyarakat Kota Tanjungbalai yang memberikan tanggapan positif terhadap kegiatan tersebut.
Selain itu, Walikota Tanjungbalai juga telah disematkan Gelar Datuk, yakni DATUK SATRIA SETIA DIRAJA. Namun, disayangkan sekali acara yang begitu besar (Festival Tari Zapin) seakan tidak didukung oleh Walikota Tanjungbalai dalam ketidakhadirannya pada pembukaan FTZ. Waris Tholib pun pernah mengangkat statement pada akun FB (Waris Tholib) pribadinya, "kesan tersendiri bagi Waris saat dirinya merasa diberi kepercayaan oleh Alhm. Tengku Kamal Abraham untuk memperjuangkan dan mengangkat kembali semangat tanah Melayu dengan pelestarian adat istiadat, budaya, tradisi, etnis orang Melayu sebagai pengetahuan bagi generasi ke generasi mengenai masa lalu Kota Tanjungbalai."
Namun, sangat berbeda dengan yang terjadi saat ini, terlihat dalam kondisi kegiatan Festival Tari Zapin saat Tanjungbalai menjadi tuan rumah yang ditunjuk langsung oleh Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara melalui UPTD Kebudayaan, Pariwisata, Ekonomi, dan Kreatif. Tidak terlihat kehadiran Walikota Tanjungbalai (Waris Tholib) pada acara tersebut.
Saya selaku Kasi Kebudayaan sangat kecewa bahwa beliau sebagai orang No. 1 di Kota Tanjungbalai tidak hadir dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara melalui UPTD Kebudayaan, Pariwisata, Ekonomi, dan Kreatif. Beliau sudah mendapat gelar dari petinggi-petinggi adat Melayu, padahal tujuan kegiatan ini baik dan juga mengangkat harkat marbatabat Kota Tanjungbalai sebagai bagian dari adat Melayu yang kental," ujar LA kepada media. (Je)