Tapera, Kenapa Harus ditolak?

Diterbitkan oleh Redaksi pada Ahad, 16 Juni 2024 08:57 WIB dengan kategori Opini Suara Mahasiswa dan sudah 276 kali ditampilkan

Sofia Salsabila

Mahasiswa Manajemen Bisnis Syariah STEBI Batam

 

Program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) telah menjadi fokus utama pemerintah dalam upaya meningkatkan akses perumahan yang layak bagi masyarakat Indonesia. Namun, lebih dari sekadar alat untuk memfasilitasi kepemilikan rumah, Tapera memiliki potensi besar untuk menjadi pendorong utama dalam ekonomi nasional.

Pertama-tama, Tapera berperan sebagai sumber pendanaan jangka panjang yang stabil bagi sektor perumahan. Dengan menyediakan dana dari iuran rutin para pesertanya, program ini memberikan kepastian kepada pengembang untuk mengakses pendanaan yang terjamin. Hal ini mengurangi ketergantungan sektor perumahan pada sumber pendanaan yang tidak stabil, seperti pinjaman jangka pendek dari pasar modal. Dengan demikian, Tapera berpotensi meningkatkan keberlanjutan pembangunan perumahan dan infrastruktur terkait, yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Selain memberikan kepastian pendanaan, Tapera juga memiliki peran krusial dalam meningkatkan inklusi keuangan di kalangan masyarakat. Melalui mekanisme tabungan yang terkelola dengan baik dan investasi yang menguntungkan, program ini tidak hanya memberikan akses lebih besar kepada masyarakat untuk memiliki aset jangka panjang, seperti rumah tinggal, tetapi juga mengurangi ketimpangan ekonomi. Stabilitas keuangan rumah tangga yang ditingkatkan merupakan fondasi penting bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif, memastikan bahwa manfaat ekonomi dari program ini dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Untuk mengoptimalkan potensi Tapera, perlu dilakukan koordinasi yang efektif antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil. Pengelolaan dana Tapera harus transparan dan akuntabel, dengan pengawasan yang ketat untuk memastikan dana tersebut digunakan secara efisien dan efektif sesuai dengan tujuan program. Selain itu, peningkatan pendidikan dan literasi keuangan menjadi kunci dalam memastikan bahwa masyarakat memahami manfaat jangka panjang dari berpartisipasi dalam Tapera, sehingga mereka dapat membuat keputusan finansial yang cerdas dan berkelanjutan.

Berbicara tentang solusi untuk mengoptimalkan Tapera, penting untuk menyoroti beberapa inisiatif yang dapat dilakukan. Pertama, pemerintah dapat meningkatkan promosi dan edukasi publik mengenai manfaat serta syarat-syarat kepesertaan Tapera. Ini dapat dilakukan melalui kampanye sosial dan program pelatihan di tingkat lokal. Kedua, perlu ditingkatkan kerjasama dengan sektor swasta untuk mengembangkan produk-produk keuangan inovatif yang mendukung pembiayaan perumahan, seperti skema KPR dengan bunga rendah atau subsidi tambahan untuk peserta Tapera dengan penghasilan rendah.

Dalam konteks ini, langkah-langkah tersebut tidak hanya akan memperkuat struktur ekonomi nasional tetapi juga akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Dengan demikian, Tapera tidak hanya menjadi instrumen kebijakan untuk meningkatkan kepemilikan rumah di Indonesia, tetapi juga sebuah kesempatan untuk membangun fondasi ekonomi yang lebih kuat, inklusif, dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.