Oknum Timses Paslon Nomor 2 Panik! Elektabilitas DM-HHY Meroket Jelang Pemilihan
TAKALAR - Menjelang pelaksanaan Pilkada Kabupaten Takalar yang akan digelar pada 27 November mendatang, suasana politik kian memanas.
Kabar terbaru menyebutkan bahwa tim sukses (timses) pasangan calon (paslon) nomor 2, Syamsari dan Nojeng, mulai menunjukkan kepanikan atas meningkat secara signifikan elektabilitas paslon nomor 1, Daeng Manye dan Hengki.
Dalam upaya untuk mempengaruhi opini publik, beberapa pihak diduga mulai menyebarkan ujaran kebencian dan fitnah terkait dukungan ASN terhadap paslon nomor 1.
Menurut informasi yang beredar, sejumlah oknum menyebarkan tudingan bahwa ASN di Takalar diinstruksikan untuk mengumpulkan 10 pemilih guna memenangkan Daeng Manye.
Jika tidak, mereka dikabarkan akan menghadapi ancaman mutasi.
Tudingan ini disinyalir bertujuan untuk melemahkan citra pasangan Daeng Manye dan Hengki di mata publik, terutama di kalangan ASN yang merasa terancam dengan isu ini.
Menanggapi situasi ini, juru bicara pasangan Daeng Manye-Hengki, Ahmad Sabang, dengan tegas meminta seluruh anggota tim sukses untuk tidak merespons tudingan tersebut.
Ahmad Sabang menekankan bahwa timnya akan fokus pada kerja nyata dan tidak akan terjebak dalam perang opini atau isu negatif.
Ia mengimbau tim Daeng Manye-Hengki untuk terus mendengarkan aspirasi warga dan merealisasikan harapan-harapan mereka.
“Kita akan tetap konsisten dengan strategi yang selama ini kita jalankan, yaitu fokus pada kerja nyata. Warga menginginkan pemimpin yang hadir untuk mereka dan mendengar aspirasi mereka,” ujar Ahmad Sabang.
Pernyataan ini seolah ingin menunjukkan bahwa tim Daeng Manye-Hengki lebih mengutamakan pendekatan positif, tanpa melibatkan diri dalam isu-isu yang menjurus ke arah fitnah atau saling serang.
Dengan semakin dekatnya tanggal pencoblosan, ketegangan antara kedua tim sukses pun diperkirakan akan terus meningkat.
Namun, sikap tenang yang ditunjukkan tim Daeng Manye-Hengki menunjukkan bahwa mereka berupaya memenangkan hati masyarakat dengan cara yang konstruktif, bukan lewat adu isu atau saling menjatuhkan.