Gemot Merajalela, Ansor Desak Kapolda Sumut Copot Kapolres Asahan

Diterbitkan oleh Redaksi pada Jumat, 3 Januari 2025 22:49 WIB dengan kategori dan sudah 479 kali ditampilkan

ASAHAN - Kejahatan jalanan yang didominasi Gemot (Genk Motor, red) di Kabupaten Asahan akhir-akhir ini semakin sering merajalela.

Dalam melakukan aksinya, selain merampas sepeda motor milik korban, anggota Gemot yang didominasi anak di bawah umur itu tidak segan-segan melukai korbannya. 

Parahnya, meski sudah berulang kali terjadi dan memakan korban, pihak Polres Asahan seperti tidak ada keseriusan dalam menanganinya.

Bahkan salah seorang korban mengaku terpaksa tidak jadi melaporkan kejadian yang dialaminya ke pihak Polres Asahan, dikarenakan tidak memiliki kelengkapan surat surat sepeda motor. 

Terbaru, salah seorang korban, Ariful Hadi (25) warga Kota Kisaran mengalami luka parah karena terkena sabetan celurit anggota Gemot, Rabu (01/01/2024) dini hari lalu. 

Saat itu korban bersama temannya berboncengan dari Kota Tanjung Balai menuju Kisaran. Sesampainya di lokasi, sekitar pukul 03.30 wib di Jalinsum sekitaran Pondok Jati Kecamatan Sei Dadap, korban diberhentikan dan dianiaya sekelompok Gemot bersenjatakan celurit, panah, pedang panjang dan senjata tajam lainnya. 

Akibatnya, korban mengalami luka sabetan di tangan, kaki dan luka di perut hampir mengenai Paru Paru. Beruntung korban dapat menyelamatkan diri usai melawan sembari menangkis menggunakan gitar yang dibawanya dan melompat melewati parit.

"(Pelaku) nekat dan sadis saya liat. Tapi pihak kepolisian dalam hal ini Polres Asahan sepertinya tidak serius menangani masalah itu. Bahkan terkesan lamban. Memang ada pelaku sempat diamankan, tapi gak lama dilepas begitu aja, alasan di bawah umur," aku Ali Sofyan Hasibuan, Ketua Gerakan Pemuda Ansor Asahan, saat bertemu, Jumat (03/01/2024) sore. 

Dari kejadian-kejadian itu, Ali menilai, Polres Asahan di bawah kepemimpinan Kapolres AKBP Afdhal junaidi S.I.K tidak memiliki strategi ataupun rencana kerja bagaimana menumpas dan menghentikan aksi kejahatan para Gemot. 

"Mengungkap peredaran Narkotika yang para pelakunya sangat sulit dideteksi keberadaanya, terkenal licin dan juga kebanyakan profesional aja mereka mampu. Kenapa menghadapi para bocil anggota Genk Motor itu kok seperti kesulitan. Bingung kan?" ucapnya sembari tersenyum.

Satu lagi, sambungnya, pihak Polres Asahan terkesan hanya mengutamakan hal-hal yang tidak terlalu penting dibanding keselamatan jiwa masyarakat. 

"Saya dapat info, bulan Oktober kemaren ada masyarakat yang hampir saja menjadi korban Gemot, kalau tidak salah kejadiannya di sekitaran Sei Kamah. Korban tidak jadi melapor ke Polres karena saat itu diminta menunjukan BPKB. Padahal saat itu ada rekaman CCTV kejadiannya," ungkap Ali.

Untuk itu, dirinya berpendapat, ada baiknya Kapolda Sumatera Utara agar Mencopot Kapolres Asahan AKBP Afdhal Junaidi SIK Dari Jabatannya Karena Dinila tidak mampu mengatasi aksi kejahatan para Gemot.

'Baru di jaman Kapolres sekarang ini, aksi Gemot merajalela. Kalau sebelum-sebelumnya setau saya tidak pernah. Begitu kejadian langsung ditumpas, gak berulang-ulang kejadiannya. Kalau ngurusi anak anak remaja yang meresahkan saja tidak mampu mending angkat kaki dari Asahan ini," tegasnya. (Red)