Pemodal Masih Cermati Peta Politik Domestik

Diterbitkan oleh Redaksi pada Rabu, 10 Maret 2010 00:00 WIB dengan kategori Bisnis dan sudah 788 kali ditampilkan


Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia berpeluang melanjutkan penguatan akhir pekan lalu. Namun, isu politik nasional paska hasil rapat sidang paripurna DPR terkait hasil Pansus Hak Angket PT Bank Century Tbk tetap menjadi acuan.

"IHSG berfluktuasi dengan kecenderungan menguat," kata Purwoko Sartono, research analyst PT Panin Sekuritas Tbk kepada VIVAnews di Jakarta, Jumat sore, 5 Maret 2010.

Dia memproyeksikan, indeks Senin, 8 Maret 2010, berpotensi bergerak di kisaran level batas bawah (support) 2.525 dan batas atas (resistance) 2.586.

Pada transaksi Jumat, indeks kembali berakhir positif di posisi 2.578,77, terangkat 13,13 poin (0,51 persen) dari perdagangan Kamis, 4 Maret 2010, yang melemah tipis 1,44 poin atau 0,06 persen ke level 2.565,64.

Bursa Asia, saat IHSG berakhir juga bergerak positif. Indeks Hang Seng menguat 212,19 poin (1,03 persen) di posisi 20.787,97, Nikkei 225 naik 223,24 atau 2,20 persen menjadi 10.368,96, dan Straits Times terangkat 21,59 poin (0,78 persen) ke level 2.790,29.

Bursa Wall Street pada perdagangan Jumat sore waktu New York atau Sabtu dini hari WIB pun kembali positif. Indeks harga saham Dow Jones terangkat 122,06 poin (1,17 persen) menjadi 10.566,20, indeks harga saham indikator Standard & Poor's 500 naik 15,73 poin atau 1,40 persen ke level 1.138,70, dan indeks harga saham teknologi Nasdaq menguat 34,04 poin (1,48 persen) di posisi 2.326,35.

Menurut Purwoko, pergerakan indeks domestik pada pekan ini masih akan dibayangi kemungkinan perubahan yang terjadi pada peta politik nasional.

Selain itu, kata dia, krisis utang Yunani juga berdampak pada tertahannya pemulihan ekonomi global. "Kami perkirakan di awal pekan ini indeks berfluktuasi (mixed) dengan kecenderung positif," ujar Purwoko.

Sementara itu, Purwoko mengakui, pada pekan lalu indeks berakhir menguat signifikan didorong sentimen positif pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai respon terhadap hasil angket kasus Bank Century.

Rekomendasi Purwoko menyarankan, akumulasi saham-saham terkait rencana aksi korporasi seperti PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Benakat Pertoleum Energy Tbk (BIPI), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

sumber: www.vivanews.com