Printer Braille Temuan ITS Mulai Dikomersilkan
SURABAYA - Tim dari Jurusan Teknik Elektro ITS Surabaya menciptakan printer huruf Braille untuk mendukung pendidikan inklusi.
Hasil riset sejak tahun 2012 ini akan dikomersilkan mulai tahun 2015. "Yang jelas, prototipe printer Braille itu masih menggunakan suku cadang lokal sebesar 80 persen dan 20 persen komponen dari China. Tahun depan sudah 100 persen dengan suku cadang dari dalam negeri," kata Juru Bicara Tim Teknik Elektro ITS Hendra Kusuma, Rabu (8/10).
Ide pembuatan alat itu, berawal dari pengadaan 200 printer Braille dari Norwegia yang dilakukan Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PPKLK) Dikdas Kemendikbud tahun 1998. Setelah tidak ada pendampingan dan peralatan mulai rusak. Saat itu, harga printer besar Rp 2 miliar dan printer kecil Rp1 miliar.
"Karena berkeliling ke beberapa SLB untuk melakukan reparasi itulah, lalu kami membentuk tim untuk membuat sendiri alat itu, sebab reparasi yang kami lakukan juga masih menggunakan suku cadang beli ke Norwegia dengan harga yang mahal," kata Hendra.
Sejak November 2012, tim ITS mulai melakukan riset hingga akhirnya membuat prototipe printer Braille itu pada tahun 2014. "Kami juga sudah menerima pesanan dari Dikdas Kemendikbud sebanyak empat printer," katanya.
Ditanya soal harga mesin, ia mengatakan pihaknya mampu mematok harga hanya sepertiga dari mesin buatan Norwegia. "Tahun depan, kami juga mengembangkan printer itu menjadi mesin fotokopi berhuruf Braille," katanya.
*http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/dunia-kampus/14/10/08/nd4mnp-its-mulai-komersialkan-printer-braille