Aktivis Buruh Batam Kerap Mendapat Intimidasi Saat Pembahasan UMK

Diterbitkan oleh pada Rabu, 29 Oktober 2014 12:57 WIB dengan kategori Batam dan sudah 1.658 kali ditampilkan

BATAM - Serangan orang tak dikenal (OTK) kepada Panglima koordinator daerah (Pangkorda) Garda Metal Batam, Suprapto pada senin sore (27/10/2014) ternyata bukan yang pertama kali terjadi.

 
 
Suprapto mengaku hingga saat ini sudah tiga kali menerima serangan dari orang yang tidak dikenal. Ia menyayangkan jika penyerangan terhadap dirinya ini memiliki keterkaitan dengan perundingan UMK di Kota Batam yang tengah belangsung.
 
"Jadi saya sendiri pun tidak tahu permasalahannya apa, tapi saat ini yang sedang kami tangani adalah UMK Batam, dan ini adalah penyerangan terhadap aktivis buruh yang sudah terjadi tiga kali terhadap saya. Semoga pihak kepolisian bisa menindaklanjuti kasus ini," Ungkapnya.
 
Suprapto mengatakan ia bersama FSPMI telah melaporkan Kejadian tersebut ke mapolsek sei. beduk untuk ditindak lanjuti. Di Mapolsek Sei. Beduk. Suprapto mengungkap mendapat 2 kali bacokan di pinggang dan lengan sebelah kanan.
 
"Saya baru pulang kerja dari PT HPN di wilayah Batuampar. Dua pelaku itu menghadang saya. Yang duduk diboncengan menebaskan sebilah parang ke pinggang saya. Saat itu saya belum jatuh, tetapi setelah yang kedua kalinya, saya terjatuh karena mengenai lengan tangan kanan," jelas dia.
 
Kejadian yang menimpa Suprapto ini memicu emosi dari kerabat dan rekan-rekan seperjuannya.Aktivis Buruh Federasi Serikat Pekerta Metal Indonesia (FSPMI) Batam, Farid Ridho mengungkapkan intimidasi dan teror terhadap aktivis buruh di Batam ketika perundingan Upah Minimum Kota (UMK) bukanlah hal asing lagi.
 
"Setahun yang lalu sewaktu Mogok Nasional akan dilakukan, ada segerombolan preman yang mendatangi rumah bang Suprapto Spmi Pangkorda Garda Metal Batam, dimana mereka bermaksud menculik beliau. Tapi karena teriakan istri beliau, akhirnya gerombolan preman tersebut lari karena banyak warga yang datang," Ungkapnya.
 
Aktivis buruh lainnya, Dedy mengaku bersyukur Suprapto tidak mengalami luka yang cukup serius saat mendapatkan serangan beru[oa bacokan dari OTK yang terakhir ini.
 
"Tahun lalu, dicoba diculik 2 kali dari rumahnya namun gagal, tahun ini dia dibacok saat menuju rumahnya di jalanan sepi tanjung piayu. Namun untunglah, Tuhan selalu menjaga orang-orang yg selalu berbuat baik. Untunglah beliau tidak terluka parah," Syukur dia.
 
FSPMI Batam berharap Kepolisian dapat mengungkap kasus tersebut dengan menangkap dan memproses hukum pelaku.
 
"Upaya pembacokan terhadap pangkorda FSPMI Batam, adalah bentuk teror terhadap kaum buruh --yang saat ini sedang bergerak memperjuangkan kenaikan upah. Pihak kepolisian harus segera menangkap pelakunya termasuk dalangnya, dan memberikan jaminan keamanan bagi kawan-kawan buruh untuk menyampaikan aspirasinya," Tegas Aktivis FSPMI, Budi Wardoyo.