Demo PMII dan JARI Berujung Ricuh

Diterbitkan oleh Dachroni pada Rabu, 29 Oktober 2014 01:35 WIB dengan kategori Tanjungpinang dan sudah 1.121 kali ditampilkan

TANJUNGPINANG - Kericuhan terjadi di depan Gedung DPRD Kepri, Selasa (28/10/2014) pada jam 09.30 hingga 13.00 siang di Dompak. Terdengar jeritan dan teriakan. Mahasiswa kontak fisik ke polisi dan berkumpul di Halaman Kantor DPRD.



Awalnya, aksi yang beranggotakan dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Jaringan Indonesia (JARI) berjalan biasa. Puluhan mahasiswa berorasi untuk menolak dilantiknya Jumaga Nadeak menjadi ketua DPRD Kepri dengan alasan Ketua DPRD Kepri harus putra melayu kepri karena diketahui Pak Jumaga Bukan asli dari golongan melayu.

 Belum Puas berorasi di atas tugu nama Kantor DPRD, mereka hendak dibubarkan oknum Kepolisian karena dianggap mengganggu suasana.
Saat itulah, polisi bergerak.

Mahasiswa tak mau dibubarkan. Polisi menarik-narik mahasiswa yang masih enggan untuk menghentikan orasinya. Suasana jadi riuh. polisi menjadi tidak sabar lalu memukul dan menendang beberapa mahasiswa yang sangat sulit diajak komunikasi. Meski sempat mundur, mahasiswa masih menghujani polisi dengan hujatan serta tetap meneriakkan pernyataan sikapnya. Setidaknya hal ini terjadi berulang-ulang kali.

Tak jauh dari lokasi bentrokan, seorang Koordinator Lapangan yang bernama Juandi menyampaikan kepada Terkininews ‘’ saya sempat dipukul dan ditendang hingga terduduk kesakitan dan lebih parahnya lagi teman kami ketua Jaringan Indonesia mengalami sesak nafas serta luka di bibirnya akibatnya harus dibawa ke Rumah Sakit’’. Ia menambahkan kami ini kan menyampaikan aspirasi dengan tidak anarkis tapi kok malah oknum Polisi berkeras membubarkan. Hal ini sangat disesalkan olehnya.