Warga lingga Minta Parade Tari Diadakan di Daik
LINGGA - Pelaksanaan RSBM di lapangan pemkab. yang memungkinkan untuk parade tari tingkat provinsi. Sejumlah pelaku seni di Lingga minta pemerintah bijak dalam mengambil keputusan, khususnya pengembangan kebudayaan di Lingga.
Apalagi Daik, sebagai titik pusat kebudayaan di Lingga diharapkan dapat benar- benar di olah dan mampu menyerap even-even kebudayaan untuk perkembangan seni, kebudayaan dan juga meningkatkan kunjungan wisata ke Lingga.
Hal ini terkait wacana Pemerintah Provinsi Kepri untuk melaksanakan Parade Tari Daerah Provinsi Kepulauan Riau di Lingga tahun 2015 mendatang. Namun belum dipastikan, apakah berlangsung di Daik atau Dabo Singkep.
Asward, kadisbudpar Lingga kepada wartawan beberapa waktu yang lalu mengatakan, kemungkinan besar berdasarkan usulan Arifin Nasir, kepala dinas kebudayaan Provinsi menginginkan Parade Tari berlangsung di Dabo Singkep.
Alasannya, fasilitas yang lebih baik dan menunjang dianggap efisien dilaksanakan di Dabo. Padahal, disisi lain, Daik yang dipersiapkan sebagai titik kebudayaan sebagaimana dalam Rencana Tata Ruang Kabupaten Lingga, terlebih lagi menjadi fokus pusat pengembangan kebudayaan di kabupaten Lingga oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat sebagai Kawasan Setrategis Nasional (KSN).
Harusnya Disbudpar menyokong hal tersebut agar dapat di laksanakan di Daik Lingga. Terpulang pada masalah fasilitas, pemerintah harus benar-benar melakukan pendekatan kebudayaan agar dapat menampung peserta Parade Tari dari 6 kabupaten kota yang jumlahnya tak lebih dari 400 orang.
Raja Murat, salah seorang juri tari Provinsi pada kegiatan Rampai Seni Budaya Melayu (RSBM) di Daik Lingga, mengatakan,”Acara tersebut yang berlangsung di lapangan kantor Bupati cukup baik. Lokasi tersebut sangat mendukung dan cukup siap untuk Parade tari nanti. Namun, untuk masalah fasilitas penginapan, transportasi harus terlebih dahulu di data.”Jelasnya.
Ia menambahkan, ”Kalau saya pribadi, pelaksanaan nanti harusnya di Daik, disinilan pusat kebudayaan melayu. Soal fasilitas harus di data dulu.”ungkapnya.