Cap Go Meh, Ramaikan Dengan Tradisi Potong Lidah

Diterbitkan oleh pada Kamis, 5 Maret 2015 12:18 WIB dengan kategori Liputan Khusus dan sudah 3.201 kali ditampilkan

Selalu ada tradisi unik menjelang perayaan Cap Go Meh di Bogor. Salah satunya, tradisi mengiris lidah yang dilakukan warga keturunan Tionghoa di Vihara terbesar di Bogor.

 


Ritual yang diberi nama Tangsin dilakukan tiga warga keturunan tionghoa. Aksi mereka cukup membuat ngeri para warga yang penasaran dengan upacara tersebut.


Uniknya, para Tangsin yang mengiris lidahnya tidak merasa kesakitan. Bahkan luka yang dihasilkan juga tidak terlalu parah. Tradisi ini bertujuan sebagai bentuk rasa syukur dan memohon perlindungan serta diberikan rezeki kepada para leluhur.


"Atraksi ini diartikan sebagai sebuah upacara tolak bala. Artinya kita memohon kepada para dewa untuk selalu diberikan keselamatan dan dijauhkan dari segala marabahaya," jelas ketua panitia Cap Go Meh 2015, Arifin Himawan, Rabu (4/3/2015).


Ritual yang dilakukan setiap tahun tersebut juga sebagai wujud permohonan kepada para dewa untuk kelancaran usaha.


Nantinya, darah yang menetes dari lidah para tangsin yang disayat, akan di tulis pada kertas mantera berwana kuning.


"Tulisan dari tetesan darah itu yang merupakan bentuk permohonan kepada para dewa untuk mengusir aura jahat, kelancaran usaha, tolak bala dan rejeki,” pungkasnya.


Atraksi potong lidah sendiri dilaksanakan pada dua sesi. Sesi pertama dilaksanakan pada pukul 16.00 WIB dan sesi kedua pada pukul 20.00 WIB.