Bupati Terpilih Memakai Ijazah Palsu

Diterbitkan oleh pada Selasa, 26 Januari 2016 10:46 WIB dengan kategori Makassar dan sudah 1.992 kali ditampilkan

MAKASSAR - Nampaknya sejumlah tokoh dan pembesar negara masih juga bermain dengan harta untuk sebuah jabatan dan kekuasaan seperti yang dilakukan oleh H. SYAMSUDDIN A HAMID selaku Bupati terpilih kab. Pangkep yang kini dalam proses pemeriksaan terkait dugaan ijazah palsu, membuat beberapa unsur/elemen masyarakat tidak terima dan melakukan orasi.


Senin tanggal 25/01/2016 pukul 12.35 wita, bertempat di Mapolda SulSel jln. P. Kemerdekaan km. 16 Makassar, telah melakukan Aksi unjukrasa  dari ALIANSI MASYARAKAT PANGKEP BERSATU (AMPB ) dipimpin  AKBAR, selaku jendlap menyikapi kasus IJAZAH PALSU tersebut.

 

Aksi Masyarakat Pangkep Besatu (AMPB) tersebut berjalan dengan tertib tampa ada aksi arogan "Ijasah palsu telah mencoreng dunia pendidikan" tutur pengunjuk rasa dalam orasinya terkininews.com, secara bergantian mereka juga membagikan selebaran dgn isi tuntutan :


1. Meminta kepada menteri dalam negeri untuk menunda pelantikan H.SYAMSUDDIN A HAMID semasa proses Hukum masi berlaku terkait dengan indikasi pemalsuan Ijazag.

2. Meminta kepada menteri dalam negeri untuk tidak menerbitkan surat keputusan/tidak melantik H. Syamsuddin A Hamid apabila telah terbukti melakukan pemalsuan data yang dimaksud pemalsuan ijazah.

3. Meminta kepada Kapolda sulsebar untuk mengusut tuntas kasus ini.

4. Meminta kepada kapolda sulselbar untuk memproses semua instansi yang telah terlibat dalam kasus ini termaksud KPUD Pangkep yg telah meloloskan H. Syamsuddin A Hamid sebagai calon bupati pangkep.

5. Meminta kepada kepada kapolda sulselbar 

untuk memproses semua instansi yang telah

Melindungi ijazah/data yg dipalsukan termaksud sekolah-sekolah,perguruan tinggi, hingga dinas pendidikan.

 

Perwakilan ditemui oleh bapak AKBP Rahmat Hidayat (Kasubdit I ResKrimum polda sulsel) dihalaman mapolda, Pukul 13.55 wita guna menyampaikan bahwa kasus tersebut sementara ditangani, dan sementara mengumpulkan bukti dan saksi, AKBP Rahmat Hidayat juga menghimbau agar massa tertib dan kembali ke pangkep.

 

Sementara 10 orang dari perwakilan demonstran juga diterima di SPKT polda sulsel pada pukul 14.10 wita, oleh AKBP Agus Sudarmadi (wadir reskrimum polda Sulsel) sebelum keluar dan membubarkan aksi mereka pada pukul 16.30.