PKI Dan Iklan Rokok

Diterbitkan oleh pada Sabtu, 7 Mei 2016 10:50 WIB dengan kategori Opini dan sudah 2.586 kali ditampilkan

Untuk mereka yang bertanya-tanya dalam hidup apa yang dicari. Dengar panggilan ini, Kejar mimpi tanpa pilih besar atau kecil. Janga berfikir 2 kali, ragu-ragu tak pernah member kepastian. Melangkahlah kemana hati ingin melangkah. Go a head.

 

Paragraf diatas terdengar begitu menggugah, pesan yang disampaikan dalam dan menyemangati. Tidak kita sadari hingga pada akhir paragraf disebutlah “Go a head“. Maka sebagian kita khusunya kaum laki-laki dan para penonton tv akan mulai sadar dimana kata-kata bijak ini diucap.

 

Demikianlah iklan rokok. Masih lebih banyak lagi yang jauh lebih dahsyat dari itu. Iklan rokok terbilang aneh, sejak awal 90an memang iklan rokok mulai tidak menampilkan rokok. Tapi justru yang ditampilakan adalah pria memasak, membuat kapal, melakukan aksi ekstrim, menggoda wanita, hingga dagelan unik. Pesan tentang rokok hanya muncul pada 5 detik terakhir saja. Namun lagi-lagi batangan rokok itu tidak muncul meski mereknya disebutkan.

 

Kampanye unik ini terbilang kreatif dan efektif untuk melindungi kejahatan-kejahatan besar rokok di media promosi. Pola seperti ini terbilang lazim dan sah-sah saja dinegara kita yang tidak memperdulikan sugesti-sugesti negativ sebagai ancaman. Dan pola seperti ini justru banyak ditiru oleh brand-brand lainnya. Bahkan oleh mereka yang belakangan ini kembali memancing keributan. Para kaum Komunis.

 

Hal ini terbukti dari suksesnya komunis menyebar secara masif diberbagai kalangan. Bukti-bukti lapangan ditemukan. Propaganda dan provokasi mereka kian nyata dan mengundang reaksi. Bagaimana mereka menerapkan pola promosi layaknya iklan rokok?.

 

kampanye PKI yang mengadopsi gaya iklan rokok, mereka menyampaikan pesan mereka secara filosofis dan tinggi hingga mampu mengambil simpatik masyarakat kita yang walaupun tidak paham namun mudah terjebak oleh cuci otak.

 

Berhati-hatilah. Jika ingin bukti salah satu yang menjadi kampanye mereka tanpa kita sadari adalah slogan R***L*** M****L. Slogan ini menempel di berbagai spanduk dan menyelip pada kampanye berbagai instansi. Entah apa maksudnya namun slogan ini ditemukan ketiak aidit berdiri diatas podium dulunya. silahkan tebak sendiri huruf-huruf yang diganti dengan lambang bintang. produk dan slogan ini sudah ada sejak dulu dan mereka lah yang bawa. kemasan mulia namun yang dikerjakan sesat, mereka coba benturkan dan ciptakan konflik-konflik berbau sara. itulah gaya mereka sejak dulu. jangan kaget. karena PKI menggunakan modus yang sama kampungannya dengan iklan rokok.



Dimasa dulu banyaknya korban yang berjatuhan akibat ulah PKI. Mereka para komunis bagi-bagi beras dan secara sepihak orang-orang yang dibantu mereka klaim sebagai PKI. ketika tentara razia memang ditemukan jejak-jejak PKI. tentara saat itu tidak banyak pilihan. PKI harus benar-benar dibersihkan karena negara terancam luar biasa. sayangnya yang habis justru kambing hitam, Tokoh-tokoh intelektual PKI justru mendapat perlindungan dan diungsikan ke luar negeri. sekarang mereka maju kembali dengan segala cara. menciptakan caos dimana-mana, menciptakan konflik-konflik sara dimana mereka jadi dalangnya. sementara yang menjadi wayang adalah pelakon agama dan pecinta negara yang sebenarnya satu. mereka juga teriakan kemerdekaan beberapa provinsi, tapi anehnya dari negeri yang jauh disana, negeri yang bersedia menjadi induk semang para pemberontak indonesia. negara induk semang yang sedang bersiap memancing di air keruh.



Propaganda mereka kian nyata, bocah ingusan tidak tau apa-apa disuruhnya pakai bau PKI dan dibiarkan tertangkap, terekspos media dan disanalah proklamir kebangkitan PKI menyampaikan pesannya "Kami segera kembali". apa bedanya bocah yang memakai baju PKI dengan para petani dan kaum kelaparan yang dulu diberi segenggam beras lalu harus terbunuh karena ditemukan jejak PKI pada dirinnya?. sama-sama tidak mengerti apa-apa dan jadi korban begitu saja. mereka memang sengaja dijadikan tumbal, agar nantinya koar-koar hak asasi manusia menjadikan ribuan nyawa yang melayang sia-sia ini sebagai



Lalu apakah hanya orang-orang bodoh dan tidak mengerti apa-apa yang dijadikan tumbal?. tidak, kambing-kambing hitam itu hanyalah bidak terdepan dipapan catur. dibarisan belakang mereka sudah mempersiapkan jejeran Benteng, gajah, Kuda, menteri dan tentunya siap melindungi sang raja. peran-peran seperti itu sudah menyusup bebas kedalam permainan yang canggih. agen-agen meraka sudah menyelip sejak di kursi-kursi parlemen, Militer, Akademis, hingga tokoh agama. orang-orang ini disiapkan untuk berdiri tegak adu argumen. orang-orang yang didik untuk balas dendam dengan cara yang terstruktur rapih.orang-orang yang terjebak dalam iklan PKI yang dikemas seperti iklan rokok. Mereka sudah terlanjur percaya yang mereka perjuangkan adalah benar.



Layaknya kita bicara konspirasi yahudi atau illuminati, pro kontra akan muncul, kita bicara PKI dan diatas tempat yang sama orang-orang yang mengaku cerdas berteriak hoax. Ada sebagian orang tidak akan percaya pada kejadian PKI akibat terpengaruh artikel singkat. Bahayanya, ada pula yang percaya kaum komunis menjadi korban politik, mereka percaya komunis layak untuk eksis kembali dan hadir sebagai korban yang harus dihormati karena rezim pengekang mereka sudah habis.

 

Kenapa sejumlah tokoh besar dan ada kaitannya dengan masa lalu berdiri menancapkan kaki mereka ditanah untuk membangun barikade menghalang PKI masuk kembali. Layaknya orang-orang cerdas. Kita harus lebih teliti lagi. Pelakari kembali sejarah dari sumber terpercaya. Salah satunya dari buku A** S**a*a*. sengaja nama buku ini juga disamarkan untuk beberapa alasan.