Syafei : Tapping Box Untuk PAD Perlu di Kaji Untung Ruginya
BATAM - Guna memaksimalkan kenaikan PAD dari sektor pajak, 1500 unit tapping box baru telah diwacanakan sejak tahun 2020 namun hingga kini belum ada realisasi yang maksimal. Berdasarkan informasi terbaru per 15 juni 2021, akan ada realisasi penambahan 100 unit tapping box baru atas kerjasama pemerintah Kota Batam dengan Bank Riau Kepri.
Anggota DPRD Kota Batam Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muhammad Syafei menuturkan beberapa hal terkait upaya ini.
“Perlu adanya tawaran kerjasama dengan bank lain sebagai alternativ untuk penambahan tapping box yang lebih banyak dan effisien dibanding yang sekarang.” Ujar Syafei. Selain itu ia juga mengatakan perlu adanya kajian untung rugi dalam hal pemasangan tapping box ini.
“Dengan memakai dana APBD untuk pemasangan dan perawatan, perlu ada kajian lebih dalam tentang untung ruginya. Seperti apa peningkatan PAD dari sector pajak WP (wajib pajak) tersebut” ungkap Syafei.
Selain dari sektor pajak tapping box. Syafei juga mengungkapkan PAD juga memiliki peluang dari sektor retribusi parkit tepi jalan, potensi retribusi dan tempat wisata serta komersil.
“sejumlah titik parker dan juru parker tepi jalan di Kota Batam harus ditertibkan lagi. Termasuk system setoran retribusinya perlu diawasi agar tidak ada lagi kebocoran. Retribusi tempat wisata yang mulai banyak tumbuh misalnya dendang melayu, taman durian sagulung, hutam matakucing dan lainnya. Yang hanya menjadi pendapatan bagi pengelola saja dan belum ada kontribusi bangi PAD” kata Syafei.
Pada akhir penyampaian Syafei juga menegaskan Hal ini tentu menjadi pekerjaan penting bagi kadishub yang baru dilantik, Febrialin yang mengganti dishub sebelumnya, Rustam Effendi.