The Untold Story Of Pulau Penyengat
Tri Nanda dan Derlina Siregar
TANJUNGPINANG - Pulau Penyengat adalah sebuah pulau kecil yang berada di Kota Tanjungpinang, ukuran Pulau Penyengat sekitar 2,2 km2 dan lebar Pulau Penyengat hanya sekitar 850 m2. pulau ini dapat ditempuh dengan waktu perjalanan 15 menit menggunakan perahu motor atau pompong.
Pulau Penyengat merupakan salah satu objek wisata budaya, sejarah, dan religus yang ada di Kota Tanjungpinang. Di Pulau ini terdapat berbagai peninggalan bersejarah yang diantaranya adalah Masjid Raya Sultan Riau yang terbuat dari putih telur, makam-makam para raja, makam dari pahlawan nasional Raja Ali Haji, kompleks istana kantor, balai adat dan benteng pertahanan Bukit Kursi.
Untuk mengenal budaya Melayu dan sejarah Melayu yang ada di Tanjungpinang khususnya Pulau Penyengat Divisi Pendidikan Generasi Baru Indonesia (GenBI) Kepulauan Riau mengadakan kegiatan Wisata Budaya dengan tema “ The Untold Story Of Pulau Penyengat” , yang dilaksanakan pada Minggu, 29 Mei 2022 pukul 08.00 – selesai bertempat di Pulau Penyengat Kota Tanjungpinang.
Kegiatan Wisata Budaya ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian terhadap pentingnya melestarikan budaya dan mengenal sejarah yang ada disekitar kita, hal ini dapat memberikan pengajaran dan pelajaran untuk kebijakan yang akan diambil buat kedepannya. Selain itu sebagai generasi penerus bangsa, wajib hukumnya untuk mengenal budaya dan sautu saat melakukan promosi kepada masyarakat luar Provinsi Kepulauan Riau dan turis asing.
Selain itu kegiatan ini diikuti oleh delegasi dari perwakilan Divisi Pendidikan GenBI Kepri lainnya, acara ini dilaksanakan dengan belajar dan bermain, karena selain mengenal sejarah Pulau Penyegat, divisi Pendidikan juga menyiapkan pertanyaan (quiz) dan games untuk peserta kegiatan agar kegiatan yang dilaksanakan lebih menarik.
Ketua Pelakasana Jasri Fanny Humairah juga menyampaikan, “kegiatan wisata budaya ini merupakan tangkas awal bagi generasi muda saat ini, disaat pengaruh modrenisasi menggempur masyarakat, hal – hal seperti ini lah yang harus dilakukan, kegiatan ini juga hendaknya menjadi pemacu buat kedapannya diadakan kegiatan-kegiatan yeng lebih besar lagi yang berhubungan dengan pelestarian kebudayaan dan sejarah yang ada disekitar kita”.
Semoga kegiatan positif seperti ini dapat terus terjalankan kedepannya dalam rangka melestarikan budaya dan sejarah serta meningkatkan kepekaan kita terhadap lingkungan yang ada disekitar kita.