Rayakan HUT Kemerdekan RI ke 77, Masyarakat Desa Mepar Lingga gelar Lomba Balap Dongkah

Diterbitkan oleh Ipan pada Selasa, 16 Agustus 2022 09:29 WIB dengan kategori Lingga dan sudah 387 kali ditampilkan

LINGGA - Warga Desa Mepar, Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menggelar perlombaan unik jelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia.

Perlombaan yang digelar warga Desa Mepar, Lingga jelang menyambut HUT ke-77 Indonesia pada Minggu (14/8/2022) pagi di antaranya permainan Balap Dongkah.

Perlombaan Balap Dongkah yang digelar warga Desa Mepar Lingga jelang HUT Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia ini mengadu kecepatan para pemain, seperti perlombaan mengayuh perahu.

Namun berbeda, pada permainan tradisional yang satu ini memanfaatkan air laut surut di Tanjung Buton, yang tanahnya bersifat lembek atau lumpur ketika air kering.

Tidak ada seragam khusus yang di pakai para peserta dalam permainan ini. Tetapi peserta harus menggunakan tangan untuk mengayuh Dongkah.

Peserta yang mencapai garis finish yang akan menjadi pemenangnya.

Dalam permainan ini, peserta memakai sebuah alat seperti perahu atau yang disebut Dongkah oleh masyarakat lokal.

"Perahu dongkah dibawa masing-masing peserta, semuanya ada 20 orang yang ikut berlomba," kata Kepala Desa Mepar, Faif Sundoyo kepada tribunbatam.id.

Teriakan dan tepukan tangan dari penonton, membuat suasa perlombaan menjadi riuh, karena banyaknya masyarakat yang hadir menyaksikan.

Permainan ini juga hampir mirip dengan permainan ski, namun bedanya peserta menggunakan tangan untuk melaju.

Menurutnya, perlombaan ini pun mendapatkan antusias besar dari masyarakat.

"Ini permainan baru dibuat di tahun ini dan belum pernah dibuat di wilayah lain," kata pria yang akrab disapa Handoyo ini.

Perlombaan yang digelar di Tanjung Buton, Desa Mepar ini juga menjadi ajang promosi wisata kuliner Tanjung Buton.

"Nampaknya masyarakat suka, mudah-mudahan perlombaan ini bakal jadi event tahunan sekaligus memperkenalkan wisata di Mepar ini," tuturnya.

Sementara itu salah seorang pemuda, Faisal yang ikut menggerakkan permainan ini menjelaskan bahwa Dongkah ini merupakan alat yang terbuat dari kayu.

Dengan ukuran panjang lebih kurang 120 sentimeter hingga 160 sentimeter dan lebar 40 sentimeter dengan tinggi 10 sentimeter

Dia mengungkapkan, dulunya Dongkah dipakai untuk mencari kerang apabila air laut surut Jauh.

“Jadi kami pemuda Tanjung Buton berinisiatif mengadakan perlombaan Dongkah dan kemperkenalkan kepada Masyarakat khususnya generasi muda,” kata dia.

Dia berharap, permainan ini bisa menjadi perhatian Dinas Pariwisata Lingga, sebagai icon khusus bagi Desa Mepar.

“karena ini merupakan ikon budaya untuk meningkatkan pariwisata di Kabupaten Lingga,” tambahnya.***CR-Ipan