Cara Meningkatkan Manajemen Kinerja
Muhammad Zulfikri
Mahasiswa STIE Pembangunan, Tanjungpinang
Bagaimana sih, cara unutk meningkatkan manajemen kinerja? Sebelumnya kita harus mengetahui terlebih dahulu apasih manajemen kinerja tersebut? Disini saya akan memeberikan penjelasan yang terkait dengan manajemen kinerja.
Agar lebih memahami apa itu manajemen kinerja, maka kita dapat merujuk kepada beberapa pendapat ahli seperti berikut ini:
Menurut Gaer Schwartz, manajemen kinerja ialah sebuah gya manajemen yang berdasarkan komunikasi terbuka antara manajemen dan para pekerja menyangkut pencapaian tujuan yang memberikan umpan balik dari manajer kepada karyawan dan sebaliknya.
Sedangkan menurut Lloyd Baird, definisi manajemen kerja ialah suatu proses kerja dari sekumpulan para pekerja untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan, yang dimana proses kerja ini berlangsung secara berkelanjutan dan secara terus menerus.
Untuk menjawab pertanyaan “Bagaimana kah, Cara untuk meningkatkan Manajemen Kinerja” agar menjadi lebih efektif. Adapaun car acara yang dapat dilakukan ialah sebagai berikut:
1. Memberikan reward dan punishment
Dengan cara menghargai para pekerja secara individu berarti menunjukan bentuk apresisasi terhadap apa yang para pekerja lakukan untuk Perusahaan dan membuat para pekerja merasa dihargai. Sama seperti kompetisi, Perusahaan juga dapat memberikan punishment teruntuk para pekerja yang selalu melakukan kesalahan.
2. Memberikan pelatihan.
Memberikan pelatihan kepada para pekerja dpat memberikan dorongan terhadap performa kerja para pekerja yang dinilai kurang bagus, Perusahaan juga harus mengadakan pelatihan khusus, dengan memberikan tahapan pelatihan dengan berupa pemantauan, pembinaan dan juga pengembangan.
3. Visi dan misi Perusahaan harus jelas
untuk menjadikaan Perusahaan maju maka, Perusahaan harus memiliki strategi yang jelas dalam Upaya mewujudkan visi dan misinya. Kepada para pekerja juga Perusahaan harus mengenalkan profil Perusahaan, aturan kerja, kontrak kerja dan juga bagaimana metode kerja perusahaannya sesuai Undang-Undang Ketenagakerjaannya secara jelas dan terperinci.
4. Pembagian Kerja Yang Teratur.
Dalam melakukan pekerjaan, seringkali pekerja saling melempar tanggung jawab pekerjaannya kepada pekerja liannya. Hal ini bisa terjadi karena pekerja tersebut tidak memahami job desk yang ia miliki. Hal in ikan berdappak buruk bagi sebuah pesuhaan apabila selalu terjadi disebuah lingkungan kerja.
5. Evaluasi Kerja.
Proses evaluasi kinerja pada sebuah Perusahaan dilakukan setalah target pada perushaan tercapai. Dengan hasil kinerja yang sesuai dengan target Perusahaan maka Perusahaan akan dapat Penilaian kinerja serta rekomendasi agar dapat menjadi bahan pertimbangan perbaikan kinerja untuk kedepannya. Dalam tahap evaluasi perushaan seharusnya melibatkan berbagai pihak agar penilaian yang dilakukan dengan obyektif.