Manajemen Kinerja Perusahaan Agar Berjalan Efektif di Saat Vuca Negatif ke Vuca Positif Era Digital
Nurmala agustya
Mahasiswa STIE Pembangunan Tanjungpinang
Dalam kehidupan sekarang yang dimana perubahan sangat cepat dan sehingga tidak terduga dipengaruhi berbagai faktor yang sulit dikontrol yang dapat mengalami rugi dalam menjalankan bisnis, maka sebab dikenal dengan sebutan VUCA, saat perubahan terjadi begitu cepat, tidak absolut, kompleks dan ambigu yang di sebabkan transformasi digital atau teknologi yang berkembang pesat. VUCA pertama kali dipergunakan pada dunia militer di masa 1990 an yg dimana situasi pertempuran medis ketika itu isu lapangan sangat terbatas.
Memasuki era digital merupakan dampak dari kemajuan teknologi 4.0, gelombang dalam kehidupan manusia, dan perubahan keadaan yang menimbulkan VUCA negatif, yaitu: Volatilitas, yaitu perubahan yang tidak dapat diprediksi, fenomenal, dan disruptif; Uncertainty, yaitu ketidakpastian, ketidakstabilan; Kompleksitas yang rumit, Complexity dengan berbagai aspek; dan Ambiguitas, yang bersifat ambigu, tidak jelas, dan bermasalah. Untuk mengatasi keadaan VUCA negatif dan mencapai VUCA positif yang terdiri dari Vision, Understanding, Clarity, dan Agility dalam pertumbuhan teknologi era teknologi 4.0, maka organisasi harus memiliki pemimpin yang memiliki kemampuan manajemen kinerja yang kuat.
Maka buat itu pada menghadapi situasi yang tidak menentu, setiap pemimpin memerlukan visi. Setiap orang dan pemimpin akan mampu memproyeksikan diri mereka ke masa depan dengan memimpin bisnis menuju pencapaian yang unggul dan kompetitif, sehingga terbebas dari permasalahan yang dihadapi saat ini.
Teknologi membantu menyebarkan pengetahuan dan kesadaran di era digital modern. Hal ini dapat dilakukan dengan tepat dan efektif dalam berbagai cara, meningkatkan pencerahan dan membantu mengurangi kecemasan dan bahkan ketegangan. Untuk mengambil tindakan yang tepat dalam mencari dan menemukan jawaban atas kesulitan-kesulitan ini, para pemimpin harus terlebih dahulu memahami keprihatinan dan permasalahan mendasar dan rumit yang mereka hadapi.
Tuntutan ini harus dapat diperjelas oleh para pemimpin. Dengan menciptakan hubungan dan jaringan yang dapat menumbuhkan kekompakan sosial, para pemimpin dapat mengatasi hambatan. Hal ini mempermudah pertukaran pengetahuan yang berguna, mengungkap solusi, dan mendapatkan bantuan serta bimbingan dari mereka yang memiliki jawabannya.
Perubahan akibat kemajuan teknologi 4.0 tidak berjalan sesuai rencana. Agar tetap mampu menghasilkan perkembangan dan prestasi yang sesuai dengan maksud dan tujuan, keadaan tersebut perlu disikapi dengan ketangkasan dan kemampuan untuk meningkatkan motivasi, kegembiraan, dan kemampuan hidup. Seorang pemimpin harus selalu menyadari kesiapan organisasi untuk mempengaruhi perubahan.