Strategi Pengembangan SDM di Era Digital
Silvia Fitriani
STIE Pembangunan, Tanjungpinang, Indonesia
NIM: 21612105
Email: sfitrianee@gmail.com
Revolusi industri 4.0 merupakan kondisi di mana terjadi perubahan yang sangat signifikan dalam proses industri yang dilakukan oleh manusia. Perubahan ini ditandai dengan perkembangan teknologi digital yang semakin pesat dalam dunia industri, yang mempercepat proses industri secara keseluruhan. Namun, di sisi lain, revolusi industri juga telah mengambil alih banyak peran manusia dalam dunia kerja. Oleh karena itu, Sumber Daya Manusia (SDM) yang tersedia harus responsif terhadap perubahan ini agar bisa bersaing secara global dalam dunia industri.
Sering kali kita mendengar ungkapan bahwa "pegawai adalah modal berharga bagi perusahaan." Menjadi modal berarti memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi perusahaan. Namun, pada kenyataannya, dalam era digital saat ini, pegawai rentan mengalami penurunan kinerja. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah pengembangan sumber daya manusia untuk meningkatkan kinerja. Dalam iklim bisnis yang semakin kompetitif, perusahaan dihadapkan pada tekanan untuk menjadi lebih inovatif dan solutif. Untuk mencapai hal ini, diperlukan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan yang mumpuni dan memiliki etos kerja yang tinggi.
Strategi pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia) di era digital revolusi digital dapat dibagi ke lima bagian utama.
1. Adaptasi terhadap perubahan teknologi
Organisasi perlu memahami dan mengadaptasi SDM mereka sesuai dengan perubahan teknologi yang terus berkembang. Ini meliputi pengembangan teknologi yang menggemparkan dunia kerja, seperti kecerdasan buatan (AI) dan otomatisasi.
2. Fokus pada keterampilan digital
Keterampilan digital menjadi keharusan di era digital. Organisasi perlu memberikan perhatian khusus pada pengembangan keterampilan digital karyawan, termasuk pemahaman tentang analitika data, keamanan cyber, dan pengelolaan media sosial.
3. Memberikan kesempatan untuk menyalurkan ide
Di dalam suatu perusahaan, karyawan juga ikut berperan dalam mengembangkan dan menjadi roda penggerak bagi perkembangan perusahaan. Sebab karyawan juga butuh tempat untuk mencurahkan semua ide dan gagasan yang mereka punya. Dengan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk menyalurkan ide mereka, berarti membiarkan karyawan tersebut berkembang dan mengembangkan potensi yang mereka miliki.
4. Memberikan pelatihan
Pelatihan juga diperlukan dalam pengembangan SDM pada era digital. Kita dapat melakukan pengembangan individu dalam bentuk peningkatan keterampilan, pengetahuan yang dimiliki dan sikap. Melakukan pelatihan dalam era digital pada saat ini juga sangat penting bagi pengembangan SDM, baik dalam melakukan meeting secara online, dan lainnya.
5. Mengukur kinerja
Untuk memastikan bahwa strategi pengembangan SDM yang telah diterapkan benar-benar efektif, organisasi perlu mengukur kinerja SDM. Ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan data dan melakukan analisis kinerja, sehingga organisasi dapat memahami kekuatan dan kelemahan SDM mereka dan membuat tindakan yang diperlukan untuk mengembangkan SDM lebih lanjut.
Strategi pengembangan SDM di era digital membutuhkan investasi dan komitmen yang signifikan dari organisasi. Namun, dengan pengembangan SDM yang efektif, organisasi dapat memanfaatkan potensi SDM yang tersedia dan mencapai keberhasilan di era digital.
Zaman digital sering diilustrasikan dengan kemampuan untuk menghubungkan orang-orang tanpa memperhatikan jarak dan perbedaan zona waktu. Oleh karena itu, perusahaan yang menerapkan digitalisasi dianggap sudah siap untuk beroperasi tanpa terkendala oleh jarak dan waktu. Dari perspektif pemasaran, perusahaan telah beralih ke pemasaran digital. Dalam hal pekerjaan, ini memungkinkan karyawan untuk bekerja dari mana saja (WFA) dan dari rumah (WFH). Pertemuan diadakan melalui telekonferensi. Manajemen karyawan juga dilakukan melalui platform online, dan sebagainya. Akan tetapi untuk mewujudkannya, penting untuk melakukan pengembangan SDM dengan memfokuskan beberapa skill utama. Skill atau keahlian tersebut di antaranya:
a) Bagian Purchasing
Purchasing merupakan salah satu peran penting dalam perusahaan, bertanggung jawab atas pemenuhan kebutuhan barang dan jasa. Dalam konteks digitalisasi, ada tiga keterampilan utama yang harus dikuasai oleh staf pengadaan, sebagaimana dilaporkan oleh ekrut.com:
• Keterampilan Komunikasi
• Jaringan (Networking
• Pengarsipan
Dengan memperkuat keterampilan-keterampilan ini, staf pengadaan akan menjadi lebih siap menghadapi tantangan dan tuntutan dalam era digitalisasi.
b) Bagian Marketing
Menjadi tonggak utama bagi perusahaan, bagian pemasaran memiliki tanggung jawab besar dalam mengamankan pesanan bagi perusahaan. Di era digital, tantangan terhadap bagian ini semakin meningkat dengan adanya medan baru yang disebut sebagai pemasaran digital. Melalui pemasaran digital, jangkauan perusahaan dapat diperluas secara signifikan.
Beberapa keterampilan yang penting untuk dikembangkan dalam pemasaran digital ini termasuk:
• Pemasaran Melalui Mesin Pencari (SEM)
• Copywriting
• Desain Grafis
• Kemampuan Menulis dan Editing
• Pemasaran di Media Sosial
• Pembuatan Konten
• Analisis Data
• Strategi Konten
• Penguasaan Teknologi
Dengan mengembangkan keterampilan-keterampilan ini, perusahaan dapat menghadapi tantangan pemasaran dalam era digital dengan lebih efektif dan berhasil.
c) Bagian Sumber Daya Manusia (HR)
HR memiliki peran sentral dalam proses digitalisasi perusahaan dengan berbagai data HR yang kini dapat diakses secara daring. Berbagai perangkat lunak, platform, dan aplikasi telah tersedia untuk memfasilitasi pengelolaan data HR, mulai dari absensi online hingga pengelolaan kebijakan cuti dan lembur. Adrena, sebagai contoh aplikasi HR all-in-one lokal, menawarkan solusi yang setara dengan aplikasi global. Tim SDM perusahaan perlu menguasai penggunaan platform HR daring untuk mengatasi tantangan lingkungan kerja yang semakin digital.