Kebijakan Ekonomi dan Tapera, Solusi atau Beban Bagi Masyarakat?
Hani Afifah
Mahasiswa Manajemen Bisnis Syariah STEBI Batam
Perekonomian Indonesia menghadapi tantangan kompleks yang mempengaruhi stabilitas dan pertumbuhan ekonomi. Salah satu isu hangat adalah program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), yang bertujuan memfasilitasi kepemilikan rumah namun juga memunculkan kontroversi dan kritik tajam di kalangan masyarakat.
Meskipun ekonomi Indonesia menunjukkan pertumbuhan stabil, ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial tetap menjadi masalah serius. Pertumbuhan infrastruktur yang pesat dan urbanisasi tinggi menciptakan tantangan dalam menyediakan perumahan terjangkau bagi masyarakat kota yang berkembang pesat.
Tapera seharusnya menjadi solusi untuk kekurangan perumahan dengan memfasilitasi tabungan. Namun, implementasinya menuai kekhawatiran dan kritik. Besarnya tarif kontribusi dinilai terlalu besar oleh sebagian besar masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah.
Kritik terhadap Tapera meliputi pandangan bahwa program ini lebih membebani daripada memberikan manfaat yang nyata. Besarnya tarif kontribusi di luar kemampuan banyak keluarga Indonesia dianggap sebagai hambatan utama. Ketidakjelasan mengenai pengelolaan dana dan risiko investasi juga menimbulkan kekhawatiran akan kemungkinan kerugian bagi peserta.
Ketidakpuasan terhadap Tapera tidak hanya berdampak keuangan tetapi juga sosial. Keluarga merasa terbebani dengan kewajiban kontribusi yang signifikan, sementara manfaat yang mereka terima dianggap tidak sepadan. Ini dapat merugikan daya beli mereka secara keseluruhan, membatasi kemampuan untuk menabung atau mengalokasikan dana untuk kebutuhan mendesak lainnya.
Menghadapi kritik, pemerintah dan stakeholders perlu mengadopsi pendekatan transparan dan inklusif. Evaluasi mendalam terhadap tarif, pengelolaan dana, dan manfaat nyata bagi masyarakat harus menjadi prioritas. Pembenahan menyeluruh diperlukan untuk memperbaiki kepercayaan masyarakat terhadap program serupa dan memastikan kebijakan ekonomi memberikan dampak positif pada kesejahteraan bersama.
Program Tapera mencerminkan upaya pemerintah mengatasi kekurangan perumahan di Indonesia. Namun, dampak negatif yang dirasakan menunjukkan perlunya perbaikan dalam desain dan implementasi kebijakan ekonomi. Dengan pendekatan tepat dan komitmen untuk mendengarkan masukan dari semua pihak, program-program serupa dapat menjadi solusi yang berkelanjutan bagi tantangan ekonomi Indonesia.