Menu Kremesan Pakai Minyak Babi, Restoran Populer di Solo Ini Jadi Sorotan Publik
SOLO - TERKININEWS.COM - Restoran legendaris Ayam Goreng Widuran di Kota Solo, Jawa Tengah, tengah menjadi sorotan publik setelah muncul informasi bahwa rumah makan tersebut menyajikan menu non-halal. Kabar ini pertama kali mencuat melalui unggahan akun @pedalranger di media sosial Threads.
Dalam unggahannya, akun tersebut mengungkapkan keterkejutannya setelah mengetahui bahwa kremesan di Ayam Goreng Widuran dimasak menggunakan minyak babi. Informasi ini kemudian menjadi viral dan memicu beragam reaksi dari masyarakat, terutama pelanggan Muslim yang sebelumnya mengira restoran tersebut menyajikan makanan halal.
Respons Masyarakat dan Klarifikasi Pihak Restoran
Sejumlah pelanggan mengaku pernah menyantap hidangan di restoran tersebut tanpa mengetahui bahwa ada menu non-halal. Karena terkenal dengan olahan ayam gorengnya, banyak orang berasumsi bahwa Ayam Goreng Widuran adalah restoran halal.
Menanggapi situasi yang berkembang, pihak manajemen Ayam Goreng Widuran memberikan klarifikasi resmi melalui unggahan di akun Instagram mereka pada Jumat (22/5/2025).
"PEMBERITAHUAN
Kepada seluruh pelanggan Ayam Goreng Widuran,
Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kegaduhan yang terjadi di media sosial akhir-akhir ini.
Kami memahami keresahan yang timbul di tengah masyarakat.
Sebagai langkah awal, kami telah mencantumkan keterangan NON-HALAL secara jelas di seluruh outlet dan platform media sosial resmi kami.
Kami berharap masyarakat dapat memberi kami ruang untuk melakukan perbaikan dengan niat baik.
Hormat kami,
Manajemen Ayam Goreng Widuran"
Penjelasan dari Pihak Internal
Dikutip dari detikJateng, salah satu karyawan bernama Rianto menjelaskan bahwa manajemen sebenarnya sudah memberikan informasi terkait status non-halal restoran. Ia menegaskan bahwa penggunaan minyak babi pada menu kremesan sudah pernah disampaikan kepada pelanggan, terutama yang beragama Islam.
“Sudah disampaikan bahwa menunya non-halal, khususnya bagian kremesan. Yang viral itu memang soal kremesnya,” ujarnya.
Meskipun sedang menghadapi kontroversi, Rianto menambahkan bahwa sebagian besar pelanggan Ayam Goreng Widuran merupakan non-Muslim. Namun demikian, pihak restoran selalu berusaha memberi penjelasan kepada pelanggan Muslim terkait bahan-bahan yang digunakan, khususnya pada menu yang tidak halal.
Popularitas dan Ekspansi Usaha
Sebelum isu ini mencuat, Ayam Goreng Widuran telah lama dikenal sebagai salah satu ikon kuliner legendaris di Kota Solo. Restoran ini menyajikan ayam goreng dalam porsi utuh maupun potongan. Harga satu ekor ayam dibanderol sekitar Rp130.000, sedangkan per potong sekitar Rp33.000. Menu kremesan ditawarkan mulai dari harga Rp25.000.
Kelezatan ayam gorengnya membuat restoran ini berkembang pesat dan membuka cabang di beberapa kota, termasuk Bali, yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol Nomor 371, Denpasar.