Lingkungan Positif, Kunci Berpikir Positif
OPINI:
Afifah Fauziyyah
Mahasiswa Jurnalistik, Politeknik Negeri Jakarta
Banyak orang merasa gagal berpikir positif, lalu menyalahkan diri sendiri, padahal tanpa ia sadari, hal-hal tersebut bisa saja datang dari lingkungan yang toxic. Berpikir positif sangat dipengaruhi oleh lingkungan, terutama dari keluarga dan pertemanan. Jika pemikiran terus dihantui hal-hal negatif, dampaknya tidak hanya pada kesehatan mental, tapi juga fisik.
Melansir dari halodoc.com berpikir positif atau positive thinking adalah praktik berfokus pada kebaikan dalam situasi apa pun. Dalam hal ini, berpikir positif perlu dilatih dan dibiasakan di lingkungan sosial. Manusia sebagai makhluk sosial, cara berpikirnya pun dapat terbentuk melalui interaksi sehari-hari. Lalu, bagaimana peran keluarga dan pertemanan dalam membentuk pola pikir positif?
Peran Keluarga dalam Membentuk Pola Pikir Anak
Menurut Kepala Subbidang Pemeliharaan dan Peningkatan Kemampuan Inteligensia Anak Kemenkes, Gunawan Bambang, yang dikutip dari Kompas.com, sebanyak 80 persen dari 3.000 responden menggambarkan cara berpikir negatif atau mental block. Ini merupakan bentuk kegagalan pertumbuhan otak sejak kecil.
Gunawan juga mencontohkan bahwa ketika orang tua berbohong atau memarahi anak, hal tersebut dapat berdampak pada penyusutan otak anak. Jika kondisi ini berlangsung terus-menerus, maka dapat menghambat perkembangan otak secara normal.
Keluarga adalah fondasi utama pembentukan karakter dan pola pikir anak. Melansir dari Jito Subianto (2013), keberhasilan keluarga dalam menanamkan nilai-nilai kebijaksanaan kepada anak sangat dipengaruhi oleh pola asuh yang diterapkan oleh orang tua. Pola asuh ini mencerminkan bentuk interaksi antara orang tua dan anak, mencakup pemenuhan kebutuhan fisik maupun psikologis anak, serta penerapan norma-norma sosial yang berlaku agar anak dapat menyesuaikan diri dan hidup harmonis dalam lingkungannya.
Sehingga, orang tua memiliki peran besar dalam membentuk pola pikir anak sejak dini melalui contoh nyata dan konsistensi dalam pengasuhan.
Teman yang Suportif Membantu Berpikir Positif
Karakter dan pola pikir seseorang juga dapat terbentuk dari lingkungan pertemanan. Menurut Santrock (2007, dalam Rida et al., 2024), persahabatan positif melibatkan interaksi yang sehat, kepercayaan, empati, dan sikap saling mendorong untuk mencapai potensi terbaik. Hubungan ini sangat penting dalam perkembangan psikososial individu, khususnya di usia anak-anak dan remaja.
Sebaliknya, jika lingkungan pertemanan kita toxic, maka hal itu dapat langsung memengaruhi diri sendiri. Pengaruh yang buruk tentu dapat menghambat pertumbuhan karakter yang baik, baik dari sisi perkataan, perbuatan, maupun pola pikir. Ketika salah sedikit dalam memilih teman, kita bisa saja terjebak dalam lingkaran negatif dan sulit keluar darinya. Karena itu, penting untuk selektif dalam memilih pergaulan–-bukan bermaksud memilih-milih, tapi untuk menjaga diri dari pengaruh buruk.
Lingkungan pertemanan yang suportif akan membantu kita tumbuh menjadi pribadi yang lebih positif. Teman yang mendukung biasanya juga membuat kita lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan hidup.
Pilihan Lingkungan adalah Pilihan untuk Diri Sendiri
Untuk menciptakan pola pikir positif, kita bisa mulai dengan langkah-langkah sederhana: memilah lingkungan pertemanan, membangun komunikasi terbuka dalam keluarga, serta mencari komunitas yang sehat secara emosional. Selain itu, melatih diri dengan journaling, meditasi, membaca buku, atau mengikuti seminar pengembangan diri juga dapat membantu menjaga pikiran tetap positif di tengah tekanan hidup.
Apakah kamu dikelilingi oleh lingkungan yang membantumu berkembang dan berpikir positif? Jika belum, mungkin ini saatnya untuk melihat kembali siapa saja yang ada di sekitarmu. Kita memang tidak bisa mengendalikan segalanya, tapi kita bisa memilih untuk menjauh dari yang toxic dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi diri sendiri. Berpikir positif bukanlah hal instan, tapi dapat tumbuh dalam lingkungan yang mendukung. Maka, mulailah dengan memilih orang-orang yang membawa kita pada versi terbaik dari diri kita sendiri, demi pikiran yang lebih damai dan hidup yang lebih tenang.