Iran Balas Serangan: Langit Israel Diselimuti Rudal dan Ledakan

Diterbitkan oleh Redaksi pada Sabtu, 14 Juni 2025 06:10 WIB dengan kategori Headline Internasional Politik dan sudah 20 kali ditampilkan

ISRAEL - TERKININEWS.COM langit Israel berubah menjadi medan pertempuran, dihiasi kilatan cahaya dari rudal dan ledakan yang menyerupai pesta kembang api. Sirene peringatan meraung-raung di berbagai kota, memaksa ribuan warga Israel mengungsi ke tempat perlindungan bawah tanah.

Serangan ini merupakan balasan dari Iran atas serangan besar-besaran Israel pada Jumat pagi yang menyasar fasilitas nuklir, infrastruktur militer, dan wilayah permukiman di Iran. Operasi militer yang dinamai Bangsa Singa itu menewaskan lebih dari 80 orang, termasuk Mayor Jenderal Hossein Salami, pemimpin Korps Garda Revolusi Islam, serta dua ilmuwan nuklir, Fereydoon Abbasi dan Mohammad Mehdi Tehranchi. Total korban luka mencapai lebih dari 300 orang.

Israel mengerahkan sekitar 200 pesawat tempur dalam operasi tersebut, yang merupakan salah satu serangan udara terbesar terhadap Iran dalam beberapa tahun terakhir. Tak butuh waktu lama, Iran merespons dengan meluncurkan puluhan rudal balistik ke kota-kota besar Israel seperti Tel Aviv, Jerusalem, dan Ramat Gan. Sistem pertahanan udara Iron Dome berusaha menahan gempuran tersebut, namun sejumlah rudal tetap berhasil menghantam target.

Di lapangan, warga sipil menjadi korban. Asap tebal mengepul dari bangunan yang hancur, dan puluhan warga dilaporkan terluka akibat serangan balasan Iran. Kesaksian warga menggambarkan suasana mencekam—ledakan besar mengguncang kota dan debu memenuhi udara.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres, mendesak penghentian kekerasan, menyatakan bahwa "perdamaian dan diplomasi harus menang." Ia menyerukan kedua belah pihak untuk segera menghentikan eskalasi militer.

Konflik Iran-Israel bukan hal baru. Permusuhan kedua negara telah berlangsung sejak Revolusi Iran 1979, yang mengubah hubungan mereka dari sekutu menjadi musuh bebuyutan. Ketegangan memuncak pada April 2024 ketika Iran untuk pertama kalinya menyerang langsung wilayah Israel dari dalam negeri, bukan lewat proksi di Suriah atau Irak.

Kini, dunia mengkhawatirkan dampak lebih luas dari konflik ini, terutama potensi perang nuklir, mengingat kapasitas nuklir strategis yang dimiliki kedua negara.