Pengusulan Sultan Mahmud Riayat Syah Menjadi Pahlawan Nasional, Masih Dalam Tahap Penguatan Bukti
LINGGA - Pengusulan terhadap Sultan Mahmud Riayat Syah untuk diangkat menjadi pahlawan Nasional, hingga saat ini masih dalam tahap proses penguatan bukti sejarah yang akurat dan konkrit. Penguatan bukti tersebut harus diakui kebenaran sejarahnya dan juga harus melalui kepada kesepakatan sejarah.
Hal tersebut dikatakan oleh Prof. Dr Muchlis yang tergabung dalam tim pengusulan pengangkatan Sultan Mahmud Riayat Syah untuk menjadi Pahlawan Nasional, ketika ditanya media ini terkait keberlanjutan pengusulan tersebut.
Muchlis mengatakan, untuk saat ini, kita masih dalam tahap pengumpulan beberapa bukti sejarah guna memperkuat alasan Sultan Mahmud dijadikan pahlawan Nasional. Pengusulan pengangkatan ini masih tetap berlanjut.
" ya untuk salah satu alasannya tesebut yaitu dari peranan sultan dalam menjaga wilayah kekuasaan kerajaan Riau Lingga terhadap serangan penjajah pada masa itu, yang kemungkinan berkaitan dengan Bajak Laut Malaka," tutur Muchlis.
Muchlis menjelaskan, baru-baru ini kita menemukan peta Bajak laut malaka, dimana isi dari pada peta tersebut, menunjukkan bahwa perairan Lingga ini merupakan sebagai markas besar para Bajak Laut Malaka yang salah satunya adalah termasuk Bajak Laut terbesar di Dunia.
Sebab itulah kita masih mencari jawabannya, seperti apa peran sultan mahmud dengan bajak laut malaka, benarkah sultan mahmud bersama para bajak laut tersebut yang telah berhasil mengusir VOC dari perairan Riau Lingga.
"Pertanyaan ini merupakan salah satu alasan, yang masih dicari jawabannya. Untuk memperkuat bukti sejarahnya." ungkap Muchlis, saat dirinya datang ke Lingga memverifikasi warisan budaya Lingga.
Muchlis yang juga tergabung dalam Tim Verifikasi warisan budaya tak benda (WBTB) dari kementrian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) RI, yang datang ke Kabupaten Lingga memverifikasi warisan budaya diLingga untuk diangkat ke tingkat Nasional baru ini, menyimpulkan adanya keterkaitan antara Bajak Laut dan perang yang di lakukan sultan mahmud terhadap belanda pada masa itu.
Untuk itu lanjut Muchlis, kita masih mencari tahu seperti apa kaitan para bajak laut yang di namai oleh belanda tersebut, dengan Sultan Mahmud dan kerajaan Riau-Lingga-Johor-Pahang.
"apakah bajak Laut ini merupakan grilya laut kerajaan Riau Lingga pada masa itu yang justru menjadi ujung tombak kerajaan disaat perang melawan penjajah," ungkap Muchlis lagi.
Oleh sebab itu, perjuangan sultan mahmud menjadi Pahlawan nasional masih akan terus dilanjutkan. Tim terus mencari bukti-bukti yang menguatkan beberapa sejarah perjuangan sultan Mahmud. "Kita masih terus mengumpulkan bukti-buktinya. Untuk kemampuan seorang pahlawan Nasional, tidak hanya pada kebenaran sejarah, tetapi juga kepada kesepakatan sejarah. Jadi tetap ada masalah-masalah yang lain yang juga harus di perhitungkan," tutup Muchlis.