Gedung LAM Asal Jadi, Proyek Pengerjaan Tidak Maksimal Dengan Kontrak Rp. 2 Miliar

Diterbitkan oleh Redaksi pada Jumat, 26 Desember 2014 13:32 WIB dengan kategori Lingga dan sudah 1.502 kali ditampilkan

LINGGA - Salah seorang pengurus LAM Lingga, H Ismail mengeluhkan terkait ketidak sempurnaan dan pembangunan gedung LAM adat terkesan asal jadi. Padahal pembangunan ini menelan anggaran sebesar 2 miliar lebih, Jum'at (26/12).


 


 

"Selama ini saya tidak melihat ada kontraktor yang mengawasinya, cobalah lihat bangunannya. Pengerjaanya terkesan asal siap, bangunannya tidak sempurna dan tidak siku betul.”ujarnya.


 

Dirinya menyanyangkan, proyek bernilai Milyaran rupiah tersebut, pengerjaanya amburadul, apalagi demi kepentingan balai adat masyarakat melayu kabupaten Lingga.


”Coba lihat, asal saja, bangunan tidak siku, tiangnya bangunanya, tidak lurus. Malah ada yang keluar dan ke dalam, tidak betul- betul lurus dan sejajar.”tambahnya lagi.


 

Pantauan dilapangan, beberapa bangunan belum selesai di kerjakan, bahkan bangunan tersebut terlihat tidak benar-benar siku, sehingga agak menyerupai wajik, pemasangan keramik terlihat jelas dari ujung bangunan ke ujung
lainya, terlihat selisih yang cukup jauh.

 


Belum lagi tiang banguan dalam balai adat tersebut, tidak lurus maupun sejajar dengan tiang lainya.


 

Pihak dari konsultan pengawas, CV Tunjuk Satu Konsultan, tidak berada di lokasi dalam mengawasi pengerjaan proyek tersebut. Nomor Handphone yang di dapatkan dari mandor dari pihak kontraktor pelaksana, ketika di hubungi tidak di angkat.


Walau nada panggilan telpon dari media ini masuk dan konfirmasi melalui pesan singkat tidak di balas hingga berita ini dimuat.


 

Menurut mandor dari kontraktor pelaksana pembanguan balai adat tersebut, pihak Konsultan pengawas dari CV Tunjuk Satu Konsultan, bernama Antok, namun sampai berita ini di terbitkan, media ini belum berhasil menjumpai Antok, konsultan pengawas sebagaimana yang di katakan mandor tersebut. Media ini belum dapat konfirmasi terkait molornya pelaksanaan pembanguan balai adat dan ambuardulnya pembangunan gedung LAM tersebut, sebagaimana yang di katakan pengurus LAM Lingga, H Ismail.


Dalam papan plang proyek tersebut, program kegiatan dari Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau, dengan masa kerja 150 kalender, sumber dana Dari APBD Provinsi Kepri tahun 2014 dengan nilai kontrak Rp 2 328 002 000,00 dengan pelaksana kegiatan PT Bintang Utama Teknik dan pengawas, CV Tunjuk Satu Konsultan.