Dinamika Komunikasi Politik di Era Globalisasi

Diterbitkan oleh pada Selasa, 8 Maret 2016 06:26 WIB dengan kategori Opini dan sudah 6.384 kali ditampilkan

Hal menarik dalam komunikasi politik kontemporer di dunia dan juga diIndonesia adalah fenomena penggunaan media baru yakni internetsebagai media atau saluran komunikasi yang semakinsering digunakan.

 

Para aktorpolitik baik politisi, figur politik, birokrat, aktivis kelompokkepentingan, kelompok penekanmaupun jurnalis media massa, saat ini semakin dekat dan akrab dengan penggunaan internet baik sifatnya statis maupun dinamis.Dinamika Komunikasi politik pun banyak dipengaruhi oleh partisipasi para netizen yang tidak hanya berbagi pesan tetapi menjadikan internet sebagai ruang publik baru.


Komunikasi Politik adalah, penyampaian ide, program, dan gagasan pemerintah kepada masyarakat dalam rangka mencapai tujuan Negara. Sebagai tugas pokok pemerintahan untuk menjaga keamanan, ketertiban, keadilan, kesejahteraan sosial, ekonomi, pekerjaan umum, dan pemeliharaan sumber daya alam dan lingkungan hidup sudah mejadi hal yang paling vital agar pemerintah mempunyai komunikator pemerintah yang baik, jelas, tepat, akurat, menyeluruh, handal, profesional serta tangguh dan mampu bertindak cepat, tepat, efektif, efisien, dan bersinergi dalam upaya-upaya mengkomunikasikan komunikasi pemerintahan dan yang paling utama ialah wujud implementasi dari komunikasi pemerintahan,

Maka dari itu perlu sebuah trobosan baru dari komunikasi politik sehingga dapat menjamin ke efektifan dalam komunikasi politik. Trobosan baru di era globalisasi tersebut adalah melalui komunikasi yang lebih efektif dengan di dukung sarana teknologi dan komunikasi yang sedemikian maju di zaman sekarang ini. Hadirnya kemudahan komunikasi khususnya dalam komunikasi politik berharap memberikan manfaat positif tentunya dalam tatanan pemerintahan di era globalisasi saat ini.

Semakin hari pengguna internet di Indonesia semakin banyak, penggunaanya pun semakin meluas mulai dari hanya sekedar kepentingan pribadi, bisnis-komersial hingga urusan politik. Kita bisa melihat misalnya fenomena marketing politik di Indonesia baik untuk Pemilu Legislatif, Pemilu Presiden maupun Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Internet menjadi bagian utuh dari saluran penting dalam bauran promosi (promotion mix) kandidat. Kampanye politik tidak lagi sekedar memanfaatkan above line media (seperti televisi, koran, majalah, radio, tabloid) dan below line media (seperti brosur, pamplet, spanduk dll.), melainkan juga memanfaatkan new media dalam hal ini intenet. Melalui internet berbagai informasi, sosialisasi gagasan, ajakan, tuntutan hingga protes dan usulan alternatif kebijakan dapat dipublikasikan dan dipertukarkan dengan waktu yang relatif lebih cepat dibanding melalui media cetak atau media penyiaran (broadcasting). Interkoneksi sesama warganegara atau hubungan antara infra dan suprastruktur dalam sistem politik dapat berjalan tanpa terbatasi oleh ruang dan waktu.

Terlebih saat ini kita juga mengenal dukungan teknologi seperti Bulletin Board Systems (BBSs) Text Chat, Multi-User Domain or Dungeons (MUDs), Graphical Worldsdll. Misalnya sekarang ini kita mengenal banyaknya situs jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Netlogdan lain-lain yang memungkinkan kita untuk berinteraksi secara lebih intensif. Morris dan Ogan berpendapat, bahwa media massa tradisional seperti surat kabar dan televisi menunjukkan bahwa antara pembuat pesan dan khalayaknya digambarkan sebagai hubungan satu arah one-to-many-relationship,sementara internet dapat dilihat sebagai sarana komunikasi one-to-one seperti dalam e-mail, one-to-many  dan many-to-one

Yang perlu digarisbawahi dari perkembangan internet kini bahwa media baru ini telah bermigrasi dari sekedar media berbasis read-only web menjadi participatory web di mana sifatnya telah menjadi user-generated contentartinya publik sendiri yang mengkreasi konten.   Dari situlah muncul fenomena media sosial atau citizen media yang melibatkan partisipan lebih banyak dan lebih bebas. Hal ini semakin membuat internet memiliki peran tersendiri yang cukup unik dalam dinamika komunikasi politik modern.

Dilihat dari perspektif komunikasi politik, hal ini kian menunjukkan eksistensi generasi baru pemanfaatan internet secara intensif dan masif dalam politik. Satu dekade lalu, Penggunaan internet dalam komunikasi politik  yang semakin meluas tentu tidak bisa kita lepaskan dari lingkungan dinamis yang terjadi di dunia, di kawasan Asia dan di Indonesia sendiri. Paling tidak kita bisa mengidentifikasi faktor yang berpengaruh terhadap semakin intensifnya penggunaan internet dalam komunikasi politik di Indonesia.

Internet menjadi sebuah media baru yang revolusioner di dunia karena merupakan “perkawinan” antara media cetak, audio, dan video yang menawarkan komunikasi dua arah, internet disebut revolusioner karena sedikitnya kontrol informasi yang merupakan karakteristik media cetak tradisional dan media penyiaran. Dengan demikian internet menjadi media yang tidak dapat dikendalikan siapapun, termasuk pemerintah yang berkuasa.

Penggunaan internet untuk kegiatan politik kini semakin marak. Hal ini terkait dengan beberapa faktor. Pertama, sistem politik berjalan kian demokratis. Kondisi yang diperoleh pasca gerakan reformasi ini memungkinkan tumbuh kembangnya kebebasan pers, kebabasan berkumpul dan menyatakan pandangan baik lisan maupu  tulisan. Kebebasan itu pula yang telah menyebabkan setiap orang dapat mengakses dan menggunakan internet guna mengartikulasikan ide, gagasan, pemikiran, ajakan, protes, himbauan bahkan juga tekanan kepada kekuasaan. Fenomena ini, dengan sendirinya memunculkan ruang publik baru dalam proses penguatan demokrasi di dunia.

Tidak berlebihan jika kita menyebut fenomena komunitas virtual di web jejaring sosial seperti Facebook ini sebagai bentuk kontemporer dari ruang publik. Wilayah itu disebutnya sebagai ruang publik, yakni semua wilayah yang memungkinkan kehidupan sosial kita untuk membentuk opini publik yang relatif bebas. Ini merupakan sejarah praktek sosial, politik dan budaya yakni praktek pertukaran pandangan yang terbuka dan diskusi mengenai masalah-masalah sosial yang memiliki dampak luas pada khalayak. Penekanannya pada pembentukan kepekaan, sebagai praktik sosial yang melekat secara budaya.

Kedua, kian majunya ICT (Information and Communication Technology)dan media massa. Era konvergensi media memudahkan bangsa Indonesia untuk mengakses informasi. Melalui berbagai layanan penyedia atau mesin pencari informasimisalnya, sangatlah mudah bagi kita memperoleh informasi mengenai lingkungan kita. Media cetak, televisi dan radio di Indonesia, kini rata-rata telah mengintegrasikan diri ke dalam sistem online. Hal ini kian memudahkan penyebaran informasi di masyarakat termasuk informasi politik.

 

Internet di era modern ini bisa menjadi salah satu saluran pokok dalam komunikasi politik. komunikasi politik dapat diartikan sebagai diskusi yang murni membicarakan tentang pengalokasian sumberdaya-sumberdaya, kewenangan resmi seseorang yang diberi kekuasaan (untuk membuat peraturan, keputusan legislatif dan eksekutif) dan sangsi-sangsi resmi (dari apa yang negara berikan berbentuk hadiah atau hukuman). Dengan demikian, dalam perspektif, komunikasi politik dipahami dalam karakteristik tujuan pengirimnya untuk mempengaruhi lingkungan politik. Tentu saja, komunikasi politik bukanlah sebuah proses yang sederhana, banyak substansi masalah yang memerlukan pembahasan mendalam baik dari aspek teoritik maupun paktik.

Pembahasan tentang internet memang akan terus menjadi kajian yang menarik dan dinamis. Sangat mungkin muncul beragam dinamika baru baik menyangkut teknologi komunikasi yang ditemukan, maupun isu-isu yang memanfaatkan internet sebagai basis aktualisasinya. Pemanfaat internet dalam politik komunikasi politik menjadi penting terutama dalam konteks artikulasi, agregasi kepentingan politik baik dari kelompok masyarakat biasa, kelompok berperhatian  maupun kelompok elit

 

 

*Mahasiswa STISIPOL Raja Haji Tanjungpinang, Kepri