Kapolres Kendal Bersama Forkopimda Kabupaten Kendal Instruksikan Isolasi Terpusat

Diterbitkan oleh Tauhid pada Senin, 28 Juni 2021 18:57 WIB dengan kategori Daerah Jawa Tengah dan sudah 375 kali ditampilkan

KENDAL

Sebagai upaya melakukan pengendalian penyebaran virus Corona di Kabupten Kendal, Pemerintah Kebupaten Kendal mengeluarkan kebijakan setiap desa/kelurahan harus memiliki tempat isolasi terpusat guna melakukan penanganan terhadap warganya yang positif Covid-19. Dengan begitu tidak ada lagi nantinya pemberlakuan isolasi mandiri (isman) bagi warga yang terpapar virus Corona dilakukan di rumah. 
 "Yang tadinya isolasi mandiri diperbolehkan sekarang tak boleh lagi. Setiap desa/kelurahan harus sudah mempersiapkan tempat isoalsi terpusat, dan juga logistiknya. Untuk menekan angka Covid-19, warga yang positif dan negatif harus dipisahkan," kata Bupati Kendal, Dico M Ganinduto, saat melihat langsung tempat  isolasi terpusat Desa Bebengan, Kecamatan Boja, Minggu (27/6/2021).
Kunjunganya tersebut juga untuk memastikan bahwa Surat Edaran (SE) Bupati No.443.5/1876/2021 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro (PPKM Mikro) dan Mengoptimalkan Posko Penanganan Coronavirus Disease 2019 di Tingkat Desa dan Kelurahan untuk Pengendalian Penyebaran Coronavirus Disease 2019 di Kabupaten Kendal, benar-benar dijalankan. Dalam kesempatan itu, Bupati juga menyerahkan bantuan logistik kepada Pemerintah Desa Bebengan.
Dico mengungkapkan, dengan keluarnya surat edaran, kini semua desa/kelurahan sudah mulai mempersiapkan tempat isolasi terpusat. Bupati juga akan melakukan pengecekan langsung ke lapangan guna memastikan desa/kelurahan  benar-benar menjalankan surat  edaran tersebut. Dengan pengecekan nantinya akan diketahui dan sekaligus memastikan semua warganya yang positif Covid-19 sudah di tempat isolasi terpusat.
"Kita punya data dari kabupaten, desa-desa mana saja yang kasus covidnya tinggi. Akan kita kumjungi untuk memastikan tempat isolasi terpusat sudah siap. Seperti di Desa Bebengan ini, warga yang terpapar virus Cotona sudah diisolasi semua di tempat isolasi terpusat desa.  Kalau tidak mampu penuhi logistik bilang sama satgas kabupaten, kita bantu juga," ungkapnya.
Dico menyatakan, saat ini tempat isolasi khusus penanganan pasien Covid-19 di rumah sakit-sumah sakit di Kendal sudah penuh. Sehingga  dengan berbagai kebjikanan yang diatur dalam surat  edaran bupati dapat mecegak agar ke depan tidak lebih banyak lagi yang positif Covid-19 di di Kabupaten Kendal. Ini upaya yang sedang dilakukan Pemkab Kendal.
"Yang ada  di tempat isolasi terpusat desa ini ada 10 orang. Fasilitasnya akan kita perbaiki kembali agar nantinya bisa menampung lebih banyak lagi," ujarnya.
Menurut Dico dengan penuhnya pasien tempat isolasi khusus penanganan Covid-19 di semua rumah sakit di Kendal, Pemkab sudah meminta kepada semna rumah sakit untuk menambahkan kembali. Untuk saat ini  RSDC Kebupaten Kendal kapasitasnya masih banyak yang kosong. Sehingga penangananya akan dilakukan melelalui sistem strategi tertintegrasi. Bagi warga terpapar gejala berat akan dimasukan ke rumah sakit. Apabila gejalanya membaik menjadi sedang akan dipindahkan ke RSDC.
"Dan jika sudah membaik lagi dan masih positif kita akan siapkan isolasi terpusat di Wisma Atlet dan MAN  Kendal. Ini upaya kita agar bisa menekan  kasus Covid-19, dan rumah sakit hanya menangani pasien covid yang berat. Kita sudah rapat dengan semua direktur rumah sakit dan sudah sepakat ini adalah strategi yang akan kita jalankan di Kendal," tandasnya.
Dico menjelaskan, tempat isolasi terpusat di desakelurahan tidak ada fasilitas oksigennya, namun keberadaanya akan intens dilakukan pengawasan dari puskesmas setempat. Bahkan obat-obatanya akan dilakuka pengecekan berkala. Dengan pemantauan itu, jika memang terdapat warganya yang terpapar virus Corona tidak bisa dilakukan penanganan di isolasi terpusat desa, maka dapat langsung di bawa ke RSCD  atau rumah sakit. 
"Kalau RSDC sudah kita tingkatkan fasilitasnya. Sudah ada oksigen dan bisa menangani pasien gejala sedang. Kalau pasien gelaja berat langsung ke rumah sakit. Saat ini dari 20 kecamatan, 19 kecamatan zona merah. Tiggal patean saja masih zona hijau. Kita fosuk pada pencegahan dan penanganannya," tandasnya.
Kades Desa Bebengan, Wastoni mengatakan, ada sebanyak 10 orang yang sedang menjalani perawatan di isolasi terpusat desa. Guna pengaturan jarak tempat tidurnya pihak desa menggunakan meja sebagai sekat atau batasnya. Dengan setiap orang satu tempat tidur.
"Kami pakai gedung serbaguna sebagai tempat isolasi terpusat desa. Saat  ini semua kegiatan sudah kita tutup dan fokus untuk memfasilitasi isolasi tingkat desa ini. Kalau awalnya mereka isolasi di rumah-rumah. Karena ada peningkatan dilakukan isolasi terpusat  desa. Dengan mempertimbangkan kondisi pasien, 10 warga poisit Covid-19 ini kita isolasi terpusat. Yang terpapar corona di desa ini  tinggal 24, namun tidak semua tinggal di Desa Bebengan," katanya.

Pewarta :
Suroto Anto Saputro