Menjaga Hutan Batam: Urgensi Pelestarian untuk Masa Depan Perekonomian Batam
Opini : Randy Pramana Putra
Mahasiswa Manajemen Bisnis Syariah STEBI Batam
Kerusakan hutan menjadi isu krusial yang tak bisa diabaikan, terutama di wilayah yang sedang berkembang pesat seperti Batam. Sebagai salah satu pulau yang strategis dan berpotensi besar, Batam menghadapi tekanan besar terhadap sumber daya alamnya, termasuk hutannya. Kehilangan hutan tidak hanya merusak ekosistem, tetapi juga mengancam kesejahteraan masyarakat lokal dan masa depan lingkungan kita.
Pada tahun 2022/11/04 di lansir pada koran online ombusman, Kabid Tata Kelola Kehutanan dan Pemanfaatan Hasil Hutan DLHK Kepri, Bherly Andia mengatakan, kerusakan hutan di Batam mencapai 47 persen dari total luas hutan 382 hektare.( https://ombudsman.go.id/perwakilan/news/r/pwkmedia--batam-jadi-wilayah-dengan-kerusakan-hutan-terbesar-di-kepri )
Dampak Lingkungan yang Mencemaskan.Hutan Batam, seperti hutan-hutan lainnya, berfungsi sebagai penyerap karbon yang efektif, membantu mengurangi konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Ketika hutan ini ditebang atau dirusak, kita kehilangan salah satu pertahanan utama terhadap perubahan iklim. Selain itu, hutan-hutan ini menjadi habitat bagi berbagai flora dan fauna yang unik dan penting bagi keseimbangan ekosistem lokal. Kehilangan habitat ini berarti hilangnya keanekaragaman hayati yang tak tergantikan.
Dan di lanris dari web bp batam ( https://bpbatam.go.id/tahun-2024-keamanan-hutan-dan-aset-masih-jadi-prioritas-ditpam-bp-batam/ ) . Kami kembali mengimbau masyarakat agar tak melalukan aktivitas ilegal di sekitar waduk. Jika kedapatan, kami tak segan-segan untuk langsung tindak tegas,” ujar Kepala Subdit Pengamanan Aset dan Objek Vital Ditpam BP Batam, AKBP S.A. Kurniawan, 4/01/2024.
Dampak Sosial dan Ekonomi . Bagi masyarakat Batam, terutama komunitas adat dan lokal, hutan adalah sumber kehidupan. Mereka bergantung pada hutan untuk sumber pangan, obat-obatan, dan bahan baku yang lain. Kerusakan hutan bisa menyebabkan hilangnya mata pencaharian, memaksa penduduk untuk berpindah dan mengubah cara hidup mereka yang sudah berlangsung selama berabad-abad. Selain itu, deforestasi dapat meningkatkan risiko bencana alam seperti banjir dan tanah longsor, yang dapat merusak infrastruktur dan mengancam keselamatan warga.
Penyebab Utama Kerusakan Hutan di Batam.Aktivitas manusia menjadi penyebab utama kerusakan hutan di Batam. Pertumbuhan ekonomi yang pesat, urbanisasi, dan pembangunan infrastruktur sering kali dilakukan dengan mengorbankan hutan. Penebangan ilegal dan pertanian komersial juga menjadi ancaman serius. Tanpa pengawasan dan regulasi yang ketat, aktivitas ini terus menggerus luas hutan di Batam dengan cepat.
Solusi dan Upaya Pelestarian.Untuk mengatasi kerusakan hutan di Batam, diperlukan langkah-langkah yang komprehensif dan berkelanjutan. Pemerintah harus memperkuat penegakan hukum terhadap penebangan ilegal dan memastikan bahwa pembangunan dilakukan dengan mempertimbangkan kelestarian lingkungan. Program reboisasi dan pengelolaan hutan berkelanjutan harus diprioritaskan. Selain itu, pemberdayaan dan pendidikan masyarakat lokal sangat penting agar mereka dapat terlibat aktif dalam menjaga dan melestarikan hutan.
Pentingnya Kolaborasi.Pelestarian hutan tidak bisa hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Semua pihak, termasuk sektor swasta, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat, harus bekerja sama. Kesadaran dan partisipasi aktif dari setiap individu dalam menjaga lingkungan sekitar akan memberikan dampak besar bagi kelestarian hutan Batam.
Kesimpulan.Menjaga hutan Batam adalah investasi untuk masa depan. Tanpa hutan, kita kehilangan lebih dari sekadar pohon; kita kehilangan warisan alam yang berharga dan sumber daya yang mendukung kehidupan. Dengan tindakan yang tepat dan kolaboratif, kita dapat memastikan bahwa hutan Batam tetap lestari dan terus memberikan manfaat ekologis, sosial, dan ekonomi bagi generasi mendatang. Saatnya kita bergerak bersama, menjaga hutan Batam demi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.