IHSG Anjlok 2,14%, Mayoritas Sektor Melemah

Diterbitkan oleh Redaksi pada Rabu, 5 Maret 2025 08:35 WIB dengan kategori Bisnis Headline Jakarta dan sudah 189 kali ditampilkan

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat pelemahan signifikan pada perdagangan hari ini, turun 139,2 poin atau 2,14% ke level 6.380. Sementara itu, indeks LQ-45 juga mengalami koreksi sebesar 12,4 poin atau 1,69% ke level 725. Dari total saham yang diperdagangkan, hanya 110 saham yang menguat, sedangkan 473 saham lainnya melemah.

Kinerja Sektor

Pelemahan IHSG disebabkan oleh tekanan di hampir seluruh sektor. Sektor bahan baku (IDXBASIC) mencatatkan penurunan terbesar, anjlok 4,84%, diikuti oleh sektor energi (IDXENERGY) yang turun 4,65%, serta sektor barang konsumsi tidak tahan lama (IDXCYCLIC) yang melemah 3,88%. Sementara itu, sektor kesehatan (IDXHEALTH) menjadi yang paling stabil dengan koreksi tipis 0,05%.

Kurs Rupiah

Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS mengalami pelemahan tipis sebesar 1,7 poin atau 0,01%, diperdagangkan di angka Rp16.438 per USD.

Saham yang Menguat

Di tengah tekanan pasar, PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) berhasil mencatatkan penguatan. Saham TAPG naik Rp20 atau 2,42% ke level Rp845. Kenaikan ini didukung oleh aksi korporasi perseroan yang menerima dividen sebesar Rp500 miliar dari entitas usahanya, PT Union Sampoerna Triputra Persada, pada 26 Februari 2025.

Saham yang Melemah

Sejumlah saham mengalami pelemahan signifikan, antara lain:

  • PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR): Anjlok Rp85 atau 10,75% ke level Rp705. Sepanjang 2024, ADMR mencatatkan penurunan pendapatan usaha sebesar 6,4% YoY menjadi USD1,1 miliar, dengan laba bersih turun tipis 0,9% YoY menjadi USD436,6 juta.

  • PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK): Melemah Rp525 atau 7,14% ke level Rp6.825, meskipun mencatatkan kenaikan pendapatan 15,4% YoY menjadi Rp1,9 miliar dan laba bersih meningkat 59,8% YoY menjadi Rp924,7 miliar.

  • PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI): Turun Rp800 atau 6,86% ke level Rp10.850. Perusahaan mencatatkan laba bersih Rp623,9 miliar pada 2024, melonjak 131% YoY seiring peningkatan pendapatan sebesar 31,2% YoY menjadi Rp2,1 triliun.

  • PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX): Melemah Rp4 atau 3,77% ke level Rp102. Meski demikian, perusahaan berhasil mendapatkan kontrak pengeboran laut dengan PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) senilai USD2,4 juta di wilayah Delta Mahakam, Kalimantan Timur.

Pasar saham masih berada dalam tekanan akibat berbagai faktor ekonomi dan sentimen global. Investor diharapkan tetap mencermati pergerakan pasar serta perkembangan terkini untuk menentukan langkah investasi yang tepat.