Pemuda Masjid Al-Falah Pancur Bangun Gerbang 7 Likur untuk Semarakkan Malam 27 Ramadan

Diterbitkan oleh Ipan pada Selasa, 18 Maret 2025 12:51 WIB dengan kategori Lingga dan sudah 1.200 kali ditampilkan

LINGGA - Semangat gotong royong dan kreativitas pemuda Pancur Lingga Utara Kabupaten Lingga, kembali terlihat dalam menyambut malam 7 Likur di bulan Ramadhan. Tahun ini, mereka akan membangun gerbang khas dengan hiasan lampu warna-warni dan ornamen islami yang semakin mempercantik suasana malam, Senin (17/03/25).

 

Gerbang 7 Likur ini berdiri megah di jembatan 1 pasar Pancur, menjadi simbol kebersamaan warga dalam menjaga tradisi. Ketua Kegiatan setempat, Ombeng mengatakan bahwa pembuatan gerbang ini merupakan hasil kerja sama para pemuda yang sudah berlangsung setiap tahun.

 

“Memang untuk hasil saat ini boleh di katakan baru 50% tpi saya yakin dengan semangat pemuda untuk gotong royong hingga melakukan penggalangan dana ke masyarakat setempat, kami akan sukses membuat gerbang ini walau kadang harus mengeluarkan dana patungan antara pemuda, Kami ingin menjaga tradisi ini tetap hidup. Setiap tahun, gerbang dibuat dengan desain berbeda untuk menarik perhatian dan memberikan nuansa khas Ramadhan,” ujar Ombeng.

 

Pemuda majid Al-falah Pancur, Teguh bakti mandiri, mengapresiasi semangat gotong royong yang ditunjukkan oleh para pemuda. "Gerbang ini bukan hanya sekadar hiasan, tetapi juga simbol persatuan dan kebersamaan. Tradisi ini harus kita jaga agar tidak hilang ditelan zaman," katanya.

 

Malam 7 Likur sendiri merupakan momen istimewa di akhir Ramadhan, khususnya bagi masyarakat Pancur dimana dimalam 7 Likur para warga menghiasi halaman rumah dan jalanan dengan lampu-lampu warna warni atau lentera. Tradisi ini tetap dijaga oleh masyarakat Pancur  sebagai bagian dari warisan budaya Islam di Indonesia.

 

Menurut Rendi, tokoh pemuda setempat dengan adanya gerbang 7 Likur ini, sudah sangat nampak baru pertengahan bulan Ramadhan pergerakan pemuda yang cukup bersemangat hingga tengah malam  untuk mengerjakan gerbang, inilah yang kami harapankan semakin banyak generasi muda yang ikut berpartisipasi dalam melestarikan tradisi dan memperkuat ikatan sosial di tengah masyarakat. Tak hanya pemuda, warga Pancur dari berbagai kalangan turut serta dalam memeriahkan tradisi ini. Para orang tua membantu dengan memberikan ide desain dan bahan-bahan untuk pembangunan gerbang, cukup antusias bergotong royong, ia berharap agar tradisi ini terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi mendatang. "Semoga di tahun-tahun berikutnya, semakin banyak inovasi dan semangat kebersamaan dalam menyambut malam 7 Likur," tutup Rendi.***Ordy