IHSG Anjlok 1,94%, Saham Teknologi Paling Tertekan
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mengalami tekanan signifikan pada perdagangan Kamis (21/3), turun 123,5 poin (-1,94%) ke level 6.258. Indeks LQ-45 juga terkoreksi 18,2 poin (-2,56%) ke level 692. Dari total perdagangan, hanya 135 saham yang menguat, sementara 476 saham mengalami penurunan.
Sektor teknologi menjadi yang paling terpuruk dengan IDXTECHN anjlok 5%, disusul oleh sektor konsumsi siklikal (IDXCYCLIC) yang melemah 3,68%. Pelemahan juga terjadi di sektor properti (-2,59%), keuangan (-1,96%), serta energi (-1,02%). Satu-satunya sektor yang berhasil bertahan di zona hijau adalah industri (IDXINDUST), yang naik tipis 0,29%.
Sementara itu, nilai tukar rupiah juga melemah terhadap dolar AS, naik 46,6 poin (+0,28%) ke level Rp16.508 per USD.
Saham Menguat: BREN dan TPIA Jadi Sorotan
Meskipun mayoritas saham terkoreksi, beberapa emiten mencatatkan kenaikan, di antaranya:
-
PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) naik Rp375 (+6,69%) ke Rp5.975. Perusahaan mencatat pendapatan USD596,8 juta sepanjang 2024, dengan laba bersih tumbuh 13,7% YoY menjadi USD122,1 juta.
-
PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) naik Rp200 (+2,83%) ke Rp7.250. Perusahaan mengalokasikan Rp2 triliun untuk buyback 250 juta saham dalam periode 21 Maret - 20 Juni 2025.
Saham Melemah: AMMN, INDY, dan ARTO Tertekan
Sebaliknya, beberapa saham mencatat penurunan signifikan:
-
PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) turun Rp375 (-6,00%) ke Rp5.875, meskipun laba bersihnya melonjak 152,6% YoY menjadi USD636,9 juta.
-
PT Indika Energy Tbk (INDY) melemah Rp55 (-4,36%) ke Rp1.205, setelah mengumumkan pendirian anak usaha baru di sektor angkutan laut.
-
PT Bank Jago Tbk (ARTO) turun Rp25 (-1,69%) ke Rp1.450, meskipun laba bersihnya meningkat 78% YoY menjadi Rp129 miliar.
Kesimpulan
IHSG mengalami tekanan akibat sentimen negatif di berbagai sektor, terutama teknologi. Di tengah tren penurunan, saham BREN dan TPIA mencatatkan kenaikan yang cukup baik, sementara AMMN, INDY, dan ARTO mengalami tekanan meskipun beberapa dari mereka membukukan kinerja keuangan positif.