Pentingnya Edukasi Menghadapi Wabah Virus Corona
Munculnya Virus Corona telah mengguncang dunia. Perkembangannya yang sangat pesat, dikatakan telah membuat tiga ratusan jiwa di Tiongkok meninggal dunia dan telah menyebar ke 25 negara. Sekarang sudah dinyatakan sudah belasan ribu kasus ditemukan dengan yang terbanyak tentunya di Tiongkok. Untuk itu, World Health Organization (WHO), badan PBB yang bertindak sebagai koordinator kesehatan internasional, telah nenyatakan status Virus Corona sebagai darurat internasional.
Berbagai reaksi muncul dari berbagai negara, seperti menolak masuknya wisatawan dari Tiongkok, menghentikan sementara penerbangan komersil ke dan dari Tiongkok, sampai melakukan evakuasi terhadap warga negaranya untuk keluar dari wilayah Tiongkok, terutama dari wilayah Wuhan, Provinsi Hubei. Hal ini ditambah lagi dengan berbagai macam berita di media sosial yang membingungkan masyarakat. Saat ini masyarakat sulit membedakan mana berita yang benar dan mana yang hoax. Kondisi ini tentunya akan menambah kecemasan dan kebingungan ditengah-tengah masyarakat.
Guna mempersiapkan masyarakat agar tidak mudah terpancing dengan berbagai informasi yang tidak jelas, sehingga menimbulkan kecemasan dan kebingungan, maka perlu adanya edukasi dalam menghadapi wabah penyakit. Dalam waktu dekat ini tentunya edukasi dalam menghadapi wabah Virus Corona. Walaupun sesungguhnya edukasi tersebut tidak hanya dalam menghadapi Virus Corona tapi juga dalam menghadapi virus-virus lainnya. Termasuk kemungkinan munculnya virus-virus baru nantinya.
Sekarang ini mengapa masyarakat mudah cemas dan takut dalam menghadapi merebaknya Virus Corona? Hal yang utama adalah sedikitnya informasi yang benar dan tepat tentang penyebaran virus tersebut yang sampai ke masyarakat. Keadaan ni masih ditambah lagi tidak adanya pengalaman mengatasi virus tersebut karena virus tersebut merupakan virus yang baru.
Dalam hal ini masyarakat masih bingung dengan asal mula virus tersebut. Berbagai berita yang didengar hanya mengatakan bahwa virus tersebut berasal dari hewan-hewan liar. Namun hewan liar yang mana? Apakah semua hewan liar atau hanya hewan-hewan tertentu seperti yang selama ini beredar, seperti kelelawar dan ular. Lantas perpindahan kuman dari hewan-hewan tersebut ke manusia melalui cara yang bagaimana? Apakah karena gigitan atau karena memakan dagingnya.
Selanjutnya, bagaimana penularan dari manusia ke manusia, melalui proses apa saja? Berapa lama proses penularannya dari pertama interaksi terjadi? Dalam jarak radius berapa virus tersebut bisa menyebar? Serta apa tindakan yang harus dilakukan seandainya terdapat tanda-tanda terserang virus tersebut dan ke pusat pertolongan mana yang harus dituju. Dan hal terpenting yang harus diketahui oleh masyarakat adalah apa yang harus dilakukan agar terhindar dari virus tersebut pada saat sudah mewabah seperti sekarang ini.
Untuk menjawab semua pertanyaan di atas salah satu langkah jitu adalah dengan memberikan edukasi kepada masyarakat, tentunya dengan melibatkan berbagai saluran dan sumber daya. Tidak cukup hanya melalui iklan, himbauan di media cetak dan elektronik, ataupun melalui media internet. Namun yang lebih penting adalah adanya dialog antara pihak-pihak yang berkompeten menjelaskan dengan masyarakat. Apalagi dengan telah mewabahnya coronavirus ini tentunya informasi yang diberikan harus benar-benar bisa meyakinkan. Dari itu tidak bisa hanya satu arah, melainkan harus ada dialog atau dua arah. Sebabnya adalah masyarakat ingin mendapatkan informasi yang jelas dan akurat. Masyarakat butuh kepastian.
Untuk itu, edukasi dalam menghadapi wabah Virus Corona ini bukan hanya penting untuk menghindari dari terjangkitnya kita. Akan tetapi ada beberapa hal yang bisa didapatkan dan nantinya akan sangat berguna dalam menghadapi kejadian-kejadian yang relatif serupa.
Pertama, memberikan pengetahuan. Efek langsung dari sebuah edukasi adalah memberi pengetahuan. Edukasi memberi banyak pengetahuan tentang berbagai hal dan segala sesuatu yang berkaitan dengan berbagai peristiwa. Edukasi juga dapat merubah pandangan dari yang sebelumnya negatif menjadi positif. Dari yang sebelumnya mencemaskan menjadi lebih tenang dan yakin dalam menghadapi suatu peristiwa.
Kedua, memberikan pencerahan. Dengan edukasi dapat menghapus pemikiran yang salah dalam benak kita. Membantu memberikan gambaran yang jelas tentang berbagai peristiwa yang terjadi disekitar kita agar kita tidak kebingungan dalam menghadapinya. Edukasi juga mampu mengobarkan api semangat dan rasa percaya diri untuk mencari hal-hal yang belum diketahui, semangat bertanya, semangat dalam menghadapi kehidupan.
Ketiga, membangun karakter. Dalam hal ini edukasi mampu mengajarkan kita menjadi individu yang dewasa. Individu yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan penuh keyakinan dalam bertindak. Sehingga tidak membuat kita mudah cemas dalam menghadapi suatu peristiwa yang oleh orang lain mungkin dianggap sesuatu yang mencemaskan dan menakutkan.
Dengan edukasi diharapkan dalam menghadapi wabah Virus Corona masyarakat memiliki pengetahuan yang benar, baik itu terkait virusnya maupun terhadap orang yang menjadi suspect. Sehingga nantinya orang yang sebelumnya diduga tertular, padahal negatif, tidak dikucilkan dan bisa diterima sebagaimana sebelumnya.
Selanjutnya, edukasi juga akan menghapus pemikiran yang salah tentang suatu wabah sehingga menghindari tindakan-tindakan yang tidak diinginkan, misalnya terjadi konflik horizontal. Selain itu, yang tidak kalah penting adalah terbangunnya karakter dalam masyarakat terutama dalam menanggapi informasi-informasi yang kebenarannya belum bisa dipertanggungjawabkan. Sehingga tidak mudah terprovokasi dengan pemberitaan-pemberitaan yang hanya memanfaatkan kecemasan masyarakat dengan memancing diair yang keruh.
Penulis Rianto, MA
Sosiolog STISIPOL Raja Haji Tanjungpinang