Menteri Mu’ti Warning Orangtua: Roblox Bisa Pengaruhi Mental Anak

Diterbitkan oleh Redaksi pada Selasa, 5 Agustus 2025 11:54 WIB dengan kategori Headline Nasional Pendidikan Suara Mahasiswa Suara Pelajar Teknologi dan sudah 522 kali ditampilkan

JAKARTATERKININEWS.COM -  Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, mengimbau agar anak-anak tidak bermain game Roblox. Menurutnya, platform tersebut mengandung unsur kekerasan serta konten yang tidak sesuai dengan perkembangan anak usia dini.

Roblox merupakan permainan daring populer yang memungkinkan pengguna bermain sekaligus menciptakan game sendiri. Karena sistemnya terbuka dan konten dibuat oleh pengguna, platform ini memuat ribuan game dengan beragam isi—beberapa di antaranya mengandung kekerasan.

Saat mengunjungi kegiatan Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Cideng, Jakarta Pusat, Senin (4/8), Mu’ti menegaskan agar siswa menghindari konten digital yang mengandung kekerasan dan kata-kata kasar. Saat ada siswa yang mengaku bermain Roblox, ia langsung merespons dengan larangan.

“Jangan tonton atau mainkan game yang ada unsur berkelahi atau bahasa buruknya. Roblox itu termasuk yang sebaiknya dihindari karena tidak baik,” ujarnya dikutip dari Antara.

Mu’ti menjelaskan, anak-anak kerap belum mampu membedakan realitas dan dunia virtual, sehingga rentan meniru kekerasan yang mereka lihat di game. Ia memberi contoh, tindakan seperti membanting karakter dalam game bisa ditiru di dunia nyata dan berakibat fatal.

Ia pun menekankan pentingnya peran orangtua dalam membatasi penggunaan gadget pada anak-anak.

“Penggunaan gawai harus dikendalikan sebaik mungkin. Peran orangtua sangat penting agar anak-anak tidak terpapar konten yang berlebihan dan tidak pantas,” ungkapnya.

Tak hanya soal kekerasan, Mu’ti juga menyoroti munculnya unsur perjudian dalam beberapa game online, serta dampak fisik dari kecanduan bermain game, seperti berkurangnya aktivitas fisik dan meningkatnya emosi.

“Kalau anak-anak terlalu lama main game, mereka jadi malas gerak. Akibatnya, motorik jadi lemah, sirkulasi darah terganggu, dan emosinya jadi tidak stabil,” tutup Mu’ti.