Workshop Peta Jalan SMK PK dan Pembelajaran Berbasis Projeck Dengan Pendekatan Tefa

Diterbitkan oleh Suroto pada Sabtu, 9 Oktober 2021 07:24 WIB dengan kategori Daerah Jawa Tengah dan sudah 1.110 kali ditampilkan

KENDAL - JATENG 

Penyusunan Peta Jalan atau Roadmap menjadi hal penting bagi sekolah sebagai SMK Pusat Keunggulan (SMK PK). Penyusunan ini sesuai juknis dari pusat, sistematis dan terintegrasi untuk empat tahun kedepan.

Roadmap atau yang disebut juga renstra (rencana startegis), RIPS (Rencana Induk Pengembangan Sekolah) atau sejenisnya diartikan sebagai panduan atau rute jalan (peta jalan) untuk menuju ke suatu tempat tujuan tertentu. Peta Jalan ini akan dijadikan acuan, pedoman atau model dalam penyusunan Rencana Kerja Anggaran Sekolah (RKAS).

Demikian disampaikan Suharto, S.Pd., M.Pd Kepala SMK Negeri 4 Kendal saat membuka Workhsop Penyusunan Program Tahun 2021 dan Revisi Peta Jalan (Roadmap) Tahun 2021-2024.

Acara berlangsung dua hari tanggal 6-7 Oktober 2021, di Aula sekolah tersebut. Sebagai Konsekwensi ditetapkannya SMK PK menyesuaikan renstra dan akselerasi program dari Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi. Peta Jalan Pengembangan SMK Negeri 4 Kendal dibuat dan dirancang sesuai hasil analisis potensi dan kondisi riil sekolah.

Dianalisis SWOT, disertai rumusan masalah, dan Rencana Tindak Lanjut (RTL) pelaksanaannya untuk disetujui dan disyahkan Cabang Dinas Wilayah XIII. Acara dihadiri peserta yang tergabung dalam tim pengembang sekolah. Narasumber Subagyo, S.Pd., M.Pd (Pengawas SMK Kabupaten Semarang, Drs. Langgeng Budiharso, M.Si (Pengawas Pembina SMK Negeri 4 Kendal) dan dari pihak Industri hadir General Manager PT Horison Grup, Arifandi.

Sebagai satu-satunya SMK Negeri Program Keahlian Kuliner di Kabupaten Kendal, yang ditunjuk sebagai SMK PK, siap memenuhi kebutuhan pangsa pasar utamanya bidang pariwisata, responsif mengimbangi dan mengantisipasi dinamika kebutuhan tenaga kerja dengan meningkatkan kinerjanya.

Utamanya pembelajaran berbasis projeck rill, menghasilkan produk dengan pendekatan Tefa, dari mulai makanan ringan, snack, sampai produk unggulan “Bantadu” (bandeng tanpa duri), yang siap bersaing dan meramaikan pasaran. Packaging produk menarik dan dukungan pihak industri, dunia usaha dan kerja (IDUKA) bersinergi dalam hal digital marketing, sampai promosi untuk oleh-oleh dan kunjungan pejabat. Tutur Arifandi selaku GM PT Horison sebagai industri mitra.

Tuntutan untuk dapat mengikuti standar IDUKA yang dinamis, banyaknya permintaan pesanan dari luar, promosi lebih lanjut dan dukungan orang tua peserta didik, dalam izin untuk bekerja di sector pariwisata maupun kuliner di luar daerah. Terbuka lebarnya wirausaha bidang kuliner, menjadi tantangan tersendiri.

Upaya yang dilakukan oleh SMK Negeri 4 Kendal untuk mempertahankan keunggulan, dengan menggandeng keterlibatan IDUKA dalam ruang lingkup penyelenggaraan pendidikan vokasi sesui ketentuan pemerintah pusat diantaranya penyelarasan kurikulum, praktek kerja industri (prakerin) peserta didik dan magang guru, guru tamu, uji sertifikasi kompetensi peserta didik dan guru, penyerapan alumni di dunia kerja, riset terapan mendukung Tefa, dan komitmen pemanfaatan CSR dari Industri mitra.

Workshop ini menjadii penting bukan hanya menghasilkan output roadmap pedoman empat tahun kedepan. Namun sebagai titik awal diterapkannya pembelajaran berbasis projeck riil dengan pendekatan Tefa. Sebagai konsekwensi tuntutan IDUKA yang sangat dinamis.

Suroto Anto Saputro