Imbas di PHK, Puluhan Outsourcing Security dan Pekerja Taman Kawasan Industri Kendal Blokade Pintu Gerbang Utama
KENDAL - JATENG
Puluhan pekerja Kawasan Industri Kendal Security bersama pekerja taman melakukan blokade jalan di gerbang utama secara spontanitas. Adapun aksi demo menolak pemberhentian 20 tenaga outsourcing Security yang bekerja sejak 2015, dari pembangunan awal KIK dan menaikkan upah pekerja pemelihara taman Sesuai UMK Kabupaten Kendal.
Perwakilan Securty KIK yang berdemo Anang Makruf menyampaikan" ada sebanyak 20 Security kontraknya diputus tidak dilanjutkan tanpa ada alasan yang jelas, walaupun surat kotraknya sudah selesai, seharusnya diperpanjang tapi ini malah dihentikan. Ketika KIK akan membangun disini menjanjikan akan mempekerjakan tenaga kerja putra daerah tapi ini ada 20 Security yang dihentikan yang mayoritas putra daerah, " jelasnya.
Dalam barisan pendemo selain Securty terdapat juga tenaga outsourcing Bina Sentral Jasa Indonesia BSJI yang bekerja sebagai pemelihara taman di KIK juga mengajukan tuntutan. Saat ditemui awak media, perwakilan dari BSJI Mukid mengatakan " kami yang berpakaian hijau hijau ini menuntut upah yang sesuai dengan UMK Kendal sebesar Rp 2.340.312,28- karena yang kami terima selama ini hanya Rp 1.500.000 dan kami sudah bekerja selama 2 tahun. Kami berharap Bupati Kendal dan Manajemen KIK dapat memberikan kesejahteraan bagi warga sekitar sebagai putra daerah. Dan kami tidak akan membuka blokade jalan apabila tuntutan kami tidak dipenuhi
" terangnya.
Disaat pendemo masih memblokade jalan utama masuk KIK pihak manajemen KIK dan perwakilan dari BBS (Bina Bangun Sentana ) tidak ada yang mau memberikan statmen terkait blokade jalan yang dilakukan oleh tenaga outsourcing tersebut.
Ketua DPP LEPAAK Abdul Rohman juga berdomisili di Brangsong saat mendampingi pendemo mengungkapkan " kami merasa prihatin dengan adanya kebijakan dari pihak menegemen KIK terkait pemutusan sepihak terhadap karyawan yg mayoritas warga setempat , dan kami akan selalu mangawal tuntutan teman teman sampai ada hasil yang positif bagi teman teman security, "ungkap Abdul Rohman.
Ketua DPW Jawa Tengah Sekber Wartawan Indonesia, Suroto Anto Saputro saat berada di tengah tengah pendemo juga menegaskan " Kehadiran KIK di Kendal ini harapannya dapat menyerap tenaga kerja untuk putra daerah. Dengan adanya pemberhentian kontrak bagi tenaga outsourcing yang sebagian besar mereka adalah warga Brangsong dan Wonotejo tentunya sangat melukai perasaan sebagai putra daerah. Jangan sampai mereka seperti ayam yang mati dilumbung padi, " tegasnya.
Kemudian menjelang sore hari perwakilan dari BBS membuat perjanjian diatas materai dengan pihak Security untuk mempekerjakan kembali ke 20 Security yang di PHK.
Sedangkan untuk para pekerja yang merawat taman dijanjikan akan dinaikkan honornya sesuai UMR Kendal tetapi dalam hal ini belum dituangkan dalam surat perjanjian.
Sementara itu, Koalisi Lembaga dan Media putra daerah akan terus mengawal kebijakan KIK agar berpihak kepada warga sekitar, pungkasnya.
(SWI)