Penuhi Belanja Modal, PLN Butuh Rp10 Triliun
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) masih membutuhkan dana sebesar Rp10 triliun untuk menutup kebutuhan belanja modal (capex) tahun 2010, sebesar Rp74 triliun. Manajemen menargetkan dalam 2-3 bulan mendatang sudah ada keputusan mengenai sumber pendanaa
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) masih membutuhkan dana sebesar Rp10 triliun untuk menutup kebutuhan belanja modal (capex) tahun 2010, sebesar Rp74 triliun. Manajemen menargetkan dalam 2-3 bulan mendatang sudah ada keputusan mengenai sumber pendanaan untuk menutup kebutuhan itu.
"Dalam beberapa bulan lagi, akan kita lihat mana yang lebih murah," kata Dirut PLN Dahlan Iskan di kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu 21 Juli 2010.
Dahlan mengatakan, pihaknya akan mengkaji berbagai instrumen pendanaan untuk membiayai kebutuhan belanja modal. "Belanja modal akan ditutup dari banyak usaha, (bisa) dari bank, obligasi atau yang lain. Tergantung nanti mana yang lebih murah," katanya.
Manajemen PLN mengatakan tidak bisa menetapkan sumber pendanaan belanja modal pada saat ini. Pasalnya PLN harus memperhitungkan keadaan ekonomi di Eropa. "Tidak bisa menggunakan parameter sekarang," kata Dahlan seraya mengatakan keputusan baru bisa diambil pada detik-detik terakhir.
Kalaupun jadi menggunakan skema pinjaman dan obligasi, PLN memastikan akan membagi sumber pendanan tersebut dalam dua denominasi rupiah dan dolar Amerika Serikat.
Sebagai catatat, PLN terakhir kali menerbitkan Obligasi XII-2010 senilai Rp2,5 triliun pada Juni lalu. Penerbitan obligasi konvensional itu berbarengan dengan Sukuk Ijarah V-2010 dengan sebesar Rp500 miliar.
Obligasi terdiri atas dua seri, yakni seri A berbunga tetap dengan jangka waktu lima tahun menggunakan acuan FR27 + (100 hingga 175 bps). Sedangkan obligasi seri B, berbungatetap dengan jangka waktu 12 tahun dengan mengacu pada FR 43 + (100 hingga 175 bps)
*www.VIVAnews.com