Universitas Trilogi Siap Cegah Kelahiran Koruptor

Diterbitkan oleh pada Rabu, 14 Januari 2015 09:08 WIB dengan kategori Pendidikan dan sudah 1.089 kali ditampilkan


 

 Dengan mengambil tema ‘Semua Siap Beraksi (Berantas Korupsi)’, seminar yang diikuti oleh lintas kalangan tersebut menghadirkan pembicara dari KPK, Ibu Irawati. 

Dalam pemaparannya, pembicara yang juga alumni Universitas Trilogi itu menuturkan bahwa untuk siap ‘beraksi.’ Ada beberapa yang harus diketahui bersama terkait mengapa kita melakukan aksi tersebut. Hal itu diantaranya adalah kondisi Indonesia, fakta korupsi di Indonesia, tipologi korupsi, percepatan pemberantansan korupsi, dan tentang KPK itu sendiri.

Seperti tentang kondisi Indonesia, menurutnya sampai saat ini ada fakta yang tak terbantahkan bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat kaya. “Indonesia sebenarnya negeri yang sangat kaya, beberapa fakta yang tak terbantahkan itu diantaranya Indonesia merupakan lumbung energi panas bumi terbesar di dunia, 80% suplai rotan dunia, 20% suplai LNG dunia, produsen kakao ketiga, dan lain sebagainya,’ paparnya dihadapan peserta seminar yang berlangsung pada awal tahun 2015 (7/1) itu.

Memang sejak reformasi bergulir, amanat reformasi itu sendiri belum tuntas terlaksana. Terutama terkait dengan penegakan supremasi hukum dan mewujudkan pemerintahan yang bersih dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) itu sendiri. Bahkan sampai saat ini upaya untuk menuntaskan kedua hal tersebut masih terlihat samar atau bahkan belum jelas sama sekali.

Untuk itulah perlunya upaya semua pihak agar agenda pemberantasan korupsi di Indonesia mencapai sasaran yang tepat. Upayanya juga harus dimulai dari hal yang terkecil dan lingkungan terkecil. Hal ini juga disinggung Rektor Universitas Trilogi, Prof. Dr. Asep Saefuddin saat menyampaikan kata sambutannya.

“Universitas Trilogi sangat konsentarsi sekali untuk menciptakan generasi anti korupsi dan generasi yang siap BERAKSI, berantas korupsi. Untuk itu kita semua haruslah melakukan dari hal-hal terkecil. Seperti mahasiswa misalnya, dimulai dengan jangan mencontek saat ujian. Begitu juga mulai saat ini biasakan diri untuk tidak melakukan tindakan yang mubazir, karena itu juga korupsi,” papar pakar statistika Indonesia ini.

Lanjutnya, bahkan KPK saat ini juga sedang membangun kesadaran bersama bahwa korupsi itu bukan hanya dilakukan para pejabat tinggi  saja. Tetapi secara tidak sadar tindakan korupsi itu dilakukan oleh masyarakat kecil.

Acara yang berlangsung di ruangan auditorium Universitas Trilogi ini juga disemarakkan dengan tanya jawab yang aktif. Mahasiswa yang mayoritas menjadi penanya banyak mempertanyakan seputar hal seperti lamanya penuntasan beberapa kasus sampai wacana hukuman mati bagi para koruptor.

Korupsi saat ini memang menjadi kata yang sangat familiar dengan seluruh lapisan masyarakat. Tapi sayangnya, sepertinya banyak masyarakat kita yang belum tahu dan mau untuk melakukan pencegahan tindakan terhadap korupsi itu sendiri. Untuk itu, kita semua harus merasakan untuk bertanggung jawab. Kita semua harus tahu, mau dan mampu untuk mencegahnya. Inilah salah satu pesan dari kesepakatan akhir seminar siap beraksi, berantas korupsi Universitas Trilogi bersama KPK ini.

*Disarikan dari siaran pers Universitas Trilogi